MEMBERDAYAKAN PEREMPUAN DENGAN PENDIDIKAN
Abstract
Dalam konteks pendidikan, perempuan sudah seharusnya diberi peluang yang setara dengan kaum laki-laki dan saling memanfaatkan dalam kerangka (konsep) give and take (memberi dan meminta), yang terbangun dalam kesadaran berta’awun (saling membantu) seoptimal mungkin untuk (kepentingan) kemashlahatan personal, interpersonal dan sosial mereka. Dan konsekuensinya – antara lain — akses pendidikan untuk kaum perempuan (sebagaimana kaum laki-laki) seharusnya selalu dibuka ”lebar-lebar” (seluas mungkin), agar dapat dimanfaatkan untuk memberdayakan ’kaum wanita’ yang – hingga kini – pada umumnya masih menjadi gerbong-gerbong yang bergantung pada tarikan lokomotif yang diperankan oleh kaum laki-laki. Dengan satu misi luhur ”mendidik kaum perempuan” untuk (masa depan mereka) menjadi ”manusia-manusia terdidik, terlatih dan terampil” sebagaimana yang telah diperoleh oleh kaum laki-laki (pada umumnya), dan bahkan – dengan asumsi keunggulan-keunggulan komparatifnya – bisa lebih unggul daripada kaum laki-laki, tanpa pretensi untuk ”balas-dendam” karena masa lalu mereka yang pernah terpinggirkan karena budaya kita yang condong lebih berpihak pada kaum laki-laki.