Show simple item record

dc.contributor.authorHARIYANTO, MUHSIN
dc.date.accessioned2016-09-28T14:20:16Z
dc.date.available2016-09-28T14:20:16Z
dc.date.issued2008-09
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/3390
dc.description.abstractAl-Quran yang hingga kini dibaca oleh umat manusia dengan berbagai motif pembacaannya adalah (juga) al-Quran yang dahulu dibaca oleh Nabi Muhammad s.a.w. beserta para sahabatnya. Mungkn saja formatnya bisa terus berubah, dari sesuatu yang dihafal, ditulis di dalam lembaran-lembaran suci hingga terkopi menjadi kepingan cd, vcd dan dvd; Tetapi esensinya tetap satu: “firman Alah” , dengan fungsi utama yang sama: “petunjuk”, dengan berbagai perluasan maknanya. Pertanyaan pentingnya sekarang adalah: “kenapa al-Quran yang dahulu telah menjadikan Muhammad (Rasulllah) s.a.w. “uswah hasanah” (teladan yang baik), melahirkan Generasi Qur’ani — salafus shâlih — kini seolah tidak lagi mampu menjadi pelita bagi umat manusia, termasuk di dalamnya sekelompok orang yang mengaku menjadi pengikut Muhammad (s.a.w.) Sang Teladan?
dc.publisherSUARA 'AISYIYAHen_US
dc.subjectMENGGALIen_US
dc.titleMENGGALI MAKNA NUZULUL QURANen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record