dc.description.abstract | Munculnya istilah new media sangat terkait erat dengan hadirnya internet di kehidupan
manusia. Sekalipun dalam perkembangannya new media tidak hanya terbatas kepada internet,
namun internet merupakan alat atau media yang digunakan dalam era new media seperti pada
peristiwa Bela Islam 212 di Indonesia. Gerakan Bela Islam yang dikenal sebagai Gerakan 212
dalam liputan di banyak media mainstream yang sekuler maupun media-media komunitas di
kalangan Muslim yang beragam. Gerakan Bela Islam 212 kemudian diapresiasi sebagai gerakan
damai. Hal itu dikarenakan gerakan tersebut ditunjukkan melalui suatu mobilisasi massa yang
demikian besar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mempelajari bagaimana
dominasi internet di ruang publik terhadap penyebaran wacana Gerakan Bela Islam 212 di
Indonesia. Hasil penelitian ini menemukan bahwa internet dan media sosial adalah sebuah new
media, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan
ruang-ruang baru dalam mendistribusikan berita serta wacana Gerakan Bela Islam 212. Penetrasi Internet yang stabil dan juga adanya pemanfaatan jejaring media online merupakan
bentuk alat kontrol sosial pada sistem demokrasi. Media sosial dianggap mampu memobilisasi
massa Gerakan Bela Islam 212 di Indonesia untuk terlibat aktif dan ikut hadir di Monumen
Nasional Jakarta. Hal ini membuktikan bahwa Internet mempunyai dominasi di ruang-ruang
publik terkait isu pemberitaan dan wacana Gerakan Bela Islam dengan adanya pemanfaatan
jejaring media sosial. | en_US |