Uji Anti Inflamasi Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Tin (Ficus carica) dan Daun Bidara (Ziziphus mauritania)
Date
2020-05-23Author
Kurniawan, Muhammad Fariez
Irawan, Muhammad Indra
Audita, Mia
Utami, Pinasti
Metadata
Show full item recordAbstract
Inflamasi adalah salah satu bentuk respon tubuh terhadap kerusakan jaringan dengan tanda penebalan epidermis, peningkatan jumlah sel radang dan ekspresi enzim COX-2. Daun tin (Ficus carica linn) dan daun bidara (Ziziphus mauritania linn) merupakan salah satu bahan alam yang dimanfaatkan untuk mengatasi inflamasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antiinflamasi ekstrak etanol kedua bahan alam tersebut yang diformulasikan dalam bentuk gel. Penelitian ini menggunakan 15 kelompok subjek penelitian mencit jantan galur Balb/C yang diberi perlakuan sebagai berikut : kontrol normal, kontrol negatif, kontrol positif, ekstrak daun bidara 2,5% dan 5%, ekstrak daun tin 2,5% dan 5%, ekstrak kombinasi daun tin dan bidara 2,5% dan 5%, gel ekstrak daun bidara 2,5% dan 5%, gel ekstrak daun tin 2,5% dan 5%, gel kombinasi ekstrak daun tin dan bidara 2,5% dan 5%. Parameter uji dilakukan terhadap karakteristik fisik gel seperti organoleptis, pH, daya sebar, daya lekat dan viskositas gel serta uji aktivitas antiinflamasi berdasarkan tebal epidermis, jumlah sel radang dan ekspresi COX-2. Mencit mendapat perlakuan selama 3 hari sebelum dikorbankan dan dibuat preparat histopatologi pengecatan HE dan IHC. Data dianalisis menggunakan statistika Kruskal Wallis dengan post hoc Mann Whitney. Hasil menunjukkan gel ekstrak daun tin dan bidara memiliki karakteristik fisik yang baik, memenuhi uji organoleptis, pH 5,73-6,12, daya sebar 3,29 cm, daya lekat 2,98 detik dan sifat alirnya pseudoplastis. Aktivitas antiinflamasi menunjukkan perbedaan signifikan kelompok perlakuan ekstrak dan gel ekstrak etanol daun tin dan bidara dibandingkan dengan kontrol negatif (p<0,05), tetapi apabila dibandingkan dengan kontrol normal dan positif tidak dapat disimpulkan bahwa kelompok perlakuan memiliki aktivitas yang lebih baik dalam menurunkan ketebalan epidermis.