dc.description.abstract | Latar Belakang: Seiring dengan semakin meningkatnya populasi lansia, pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan sosial dan kesehatan bagi kelompok usia lanjut yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan lansia untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaanya. Penilaian kualitas hidup lansia diperlukan sebagai evaluasi apakah pelayanan tersebut telah mencapai tujuan yang diharapkan. Selain faktor eksternal, kualitas hidup lansia juga dipengaruhi oleh faktor internal
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup lansia di kota Yogyakarta
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah non-eksperimen dengan metode kuantitatif dan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 93 orang. Penelitian ini menggunakan Instrumen kualitas hidup dari WHO yaitu WHOQOL-BREF dan instrumen dukungan keluarga.
Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil dari analisis chi-square tidak ditemukan adanya korelasi antara jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan penghasilan dengan kualitas hidup lansia, namun hasil analisa antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia yang menggunakan uji korelasi non parametrik Spearman Rho diperoleh nilai signifikan sebesar 0,000 (p>0,05). Nilai r= -1,000 yang menunjukkan arah korelasi positif dengan kekuatan hubungan sangat kuat yang artinya ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia.
Kesimpulan: Jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan penghasilan tidak memiliki hubungan dengan kualitas hidup lansia namun dukungan keluarga memiliki korelasi positif. | en_US |