dc.description.abstract | Penelitian ini akan mengevaluasi dan menganalisa proses internasionalisasi kapital
dari kelompok bisnis Indonesia (atau yang juga dikenal sebagai konglomerat, kelas
kapitalis, dan pebisnis besar). Secara khusus penelitian ini mengevaluasi dan
menjelaskan faktor-faktor penopang dari internasionalisasi tersebut, serta apa
dampaknya terhadap kebijakan ekonomi dan politik luar negeri pemerintah Indonesia.
Internasionalisasi kapital yang dimaksudkan dalam penelitian ini merupakan proses
ekspansi bisnis para konglomerat dalam bentuk investasi, korporat joint venture,
akuisis hingga perdagangan yang melampaui batas-batas territorial ekonomi
Indonesia, baik pada tingkat global maupun regional di kawasan di Asia Tenggara.
Dalam kontek ini, ekonomi Indonesia telah mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang signifikan dalam dua dekade terahir, termasuk perubahan penting
dalam struktur korporasi-korporasi besar. Beberapa konglomerat Indonesia telah
mengalami integrasi ke dalam ekonomi global–bergerak dari fokus semula pada pasar
domestik, menjadi kelompok bisnis yang berorientasi internasional melalui instrumeninstrumen
yang telah disebutkan sebelumnya. Penelitian ini menawarkan analisis yang
berbeda dari teori ekspansi bisnis dan akumulasi kapital kelas kapitalis Indonesia
selama ini, yakni dengan menekankan faktor pendorong atau penopang yang berasal
dari globalisasi dan integrasi ekonomi global dan kawasan, serta menekankan dampak
dari dari transformasi orientasi pebisnis besar terhadap perubahan kebijakan
pemerintah Indonesia. Secara khusus, penelitian ini berargumen bahwa
internasionalisasi kapital dari konglomerat Indonesia dipengaruhi dan didorong oleh
globalisasi ekonomi, khususnya melalui arus kerjasama ekonomi di Kawasan Asia
Pasifik dan Asia Tenggara dalam bentuk beberapa proyek integrasi ekonomi sehingga
memungkinkan konglomerat masuk dan terintegrasi ke dalam global production
networks (GVCs) (rantai produksi global). Proses utama dari internasionalisasi kapital
pada tingkat internasional ini telah berkontribusi atau berdampak pada perubaan
kebijakan Indonesia yang memberi ruang pada kebijakan pro-pasar dan neoliberal
dalam batas-batas tertentu untuk memfasilitasi integrasi konglomerat ke dalam arus
utama rantai produksi global. Penelitian lapangan akan dilakukan di Jakarta dan
Yogyakarta untuk mewawancarai beberapa responden yang terdiri dari pebisnis dan
konglomerat, pemerintah di kementerian terkait, dan wartawan yang banyak meliput
mengenai aktifitas konglomerat. Luaran dari penelitian akan dituangkan ke dalam
pengajuan Kekayaan Intelektual dan Policy Report (rekomendasi kebijakan) (tahun
pertama), serta Publikasi Internasional di Jurnal berindex Scopus (tahun kedua). | en_US |