dc.description.abstract | Latar Belakang: Stroke menempati peringkat kedua penyebab kematian. Sekitar 21−38% pasien dengan stroke beresiko menderita afasia. Penderita afasia mengalami gangguan dalam kemampuan bahasa dan verbal dalam memenuhi kegiatan sehari-harinya.
Tujuan: Mereview artikel penelitian dengan reading-based therapy pada pasien dengan afasia.
Metode: Melakukan pencarian artikel dari PubMed, EBSCO, iMedPub dan Taylor&Francis dengan menggunakan istilah kunci dari bulan Januari 2013 sampai dengan Desember 2017.
Hasil: Didapatkan 691 artikel dari hasil pencarian, 5 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi setelah artikel dibaca secara lengkap. Hasil meningkat pada kemampuan bahasa, pemahaman dalam membaca dan kognitif setelah intervensi diberikan ditunjukkan oleh masing-masing alat ukur.
Kesimpulan: Reading-based therapy mampu memperbaiki gangguan bicara pada afasia, yang di dalamnya termasuk kemampuan bahasa, pemahaman membaca dan fungsi kognitif. Penulis menyakini, semakin lama jangka watu pemberian terapi ini, manfaat yang lebih signifikan akan didapatkan, karena tidak ada efek samping dari terapi membaca ini. Justru terapi ini juga akan menambah pengetahuan dan informasi dari yang dibaca. | en_US |