dc.description.abstract | Status Kesehatan Gingiva Pada Penderita Sindroma Down di Balai Besar
Rehabilitasi Sosial Bina Grahita (BBRSBG) Temanggung
Gingival Health Status In Down Syndrom Patient at Balai Besar
Rehabilitasi Sosial Bina Grahita (BBRSBG) Temanggung
Catra Reizena Werdiningsih1, Hartanti2
1 Student of Dentristry, Faculty of Medicine and Healt Science
Muhammadiyah University of Yogyakarta
2 Lecture of Dentistry, Faculty of Medicine and Health Science,
Muhammadiyah University of Yogyakarta
Abstrak
Gingivitis adalah salah satu bentuk penyakit pada gingiva yang paling sering dijumpai. Hampir semua bentuk penyakit pada gingiva disertai peradangan atau inflamasi yang disebabkan bakteri dari plak yang berakumulasi di daerah gingiva. Proses peradangannya terbatas pada epitel mukosa disekitar leher gigi. Peradangan pada gingiva ini membuat perubahan warna gingiva dari merah muda menjadi merah tua sampai keunguan, kecenderungan meningkat untuk berdarah, pembengkakan disertai rasa sakit. Sindroma down adalah salah satu penyakit kelainan genetik yang memiliki pengaruh terhadap jaringan gingiva. Beberapa studi melaporkan kejadian penyakit periodontal pada sindroma down. Ini berhubungan dengan rendahnya respon tubuh sehubungan dengan sistem imun, berkurangnya kekuatan otot yang berakibat kurangnya efisiensi pengunyahan dan pembersihan alami dari gigi. Keadaan tersebut mempengaruhi kebiasaan bernafas lewat mulut yang akan memberi efek timbulnya xerostomia. Kondisi rongga mulut seperti gigi tak beratur, lidah besar dan berfisur, dan palatum sempit tampak pada hampir semua penderita Sindroma Down. Membuat makin besarnya insiden gingivitis. Pengumpulan data diperoleh dari hasil pemeriksaan status kesehatan gingiva, menggunakan Index Gingiva. Data diolah dan dianalisis secara statistik dan hasilnya dilihat dari tabel frekwensi data (mean). Kasus gingivitis pada penderita sindroma down di BBRSBG Temanggung ini berjumlah 19 responden (100%). Semua responden masuk dalam kategori gingivitis ringan. 19 responden tersebut sebagian besar terlihat kondisi lidah besar dan berfisur, palatum sempit dan gigi berjejal. Kondisi tersebut menimbulkan kebersihan mulut yang jelek, juga ada faktor IQ yang rendah 25-27 sehingga mereka tidak memiliki kesadaran menjaga kebersihan diri sendiri. | en_US |