Siklus Tata Kelola Bencana
Abstract
Penyederhanaan tata kelola bencana dalam bentuk gambar siklus yang terdiri dari 4 kuadran. Pada prakteknya antar kuadran terjadi saling terkait dan cenderung tumpang tindih atau overlapping, demikian juga durasi waktunya juga tidak mungkin sama. Kuadran pertama adalah kondisi normal tidak terdapat bahaya bencana, kemudian untuk kuadran kedua yang berwarna kuning sudah menunjukkan potensi bencana dan terdapat fase-fase yang jelas akan terjadinya bencana. Titik nadzir yang paling bawah adalah peristiwa terjadinya bencana, yang kemudian disambung oleh kuadran ketiga yaitu tanggap darurat, dimana kondisi tanggap darurat ini semua dilakukan secara cepat untuk menghindari dampak buruk bencana, dan yang terakhir adalah pemulihan, yaitu upaya untuk mencapai normal kembali atau malah menjadi lebih baik dari sebelum terjadinya bencana.