PENINGKATAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU DALAM PENATALAKSANAAN DIARE DENGAN PENDEKATAN MTBS DI WILAYAH KECAMATAN NGAMPILAN
Abstract
RINGKASAN
Penyakit diare merupakan salah satu penyakit gangguan sistem pencernaan yang tidak asing lagi di lingkungan masyarakat. Diare adalah suatu keadaan dimana buang air besar (BAB) yang tidak normal atau tidak seperti biasanya, ditandai dengan BAB lebih dari 3 kali sehari (Depkes RI, 2011). Sampai saat ini penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan tertinggi dan penyebab utama kematian pada anak di bawah umur 5 tahun terutama di negara-negara berkembang, salah satunya Indonesia (WHO, 2009). Menurut Riskedas (2013) menyatakan insiden dan period prevalen untuk seluruh kelompok umur di Indonesia adalah 3,5% dan 7,0%. Berdasarkan karakteristik penduduk, kelompok umur balita adalah kelompok yang paling tinggi menderita diare. Insiden diare pada balita di Indonesia adalah 10,2%. Insiden tertinggi terjadi pada kelompok umur 12-13 bulan yaitu 7,6%. Di Indonesia penyakit diare termasuk ke dalam 10 besar penyakit yang di rawat inap di rumah sakit (BPS, 2009).
Setiap tahunnya penderita diare di puskesmas kabupaten/kota di Yogyakarta cukup tinggi. Laporan profil kabupaten/kota menunjukkkan bahwa selama tahun 2011 jumlah penderita diare yang memeriksakan ke pelayanan kesehatan mencapai 64.857 dari perkiraan kasus sebanyak 150.362 penderita diare, sementara tahun 2012 mencapai 74.689 kasus (Dinkes, DIY 2013). Laporan Dinkes Yogyakarta (2014) didapatkan angka kejadian diare umur 0 - ≥5 tahun adalah 10.604.
Tingginya angka kejadian diare disebabkan oleh banyak faktor diantaranya makanan dan minuman yang terkontaminasi akibat kebersihan yang buruk, infeksi virus dan bakteri (Subagyo & Santoso, 2011). Disamping itu juga dipengaruhi oleh faktor dari anak balita yang rentan terhadap penyakit karena belum memiliki sistem kekebalan tubuh (Yogasmara & Lestari, 2010). Anak balita tidak bisa menjaga kebersihan diri sendiri, makanan dan minuman yang mereka konsumsi.
Hal ini yang menuntut peran ibu sebagai orang tua untuk mengasuh, melindungi dan menjaga anak mereka agar tidak sakit, sebagaimana dikatakan dalam firman Allah surat al-Anfal ayat 28:
Artinya: “Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya disisi Allahlah pahala yang besar”.(QS al-Anfal : 28).
Ayat ini mengandung makna bahwa anak adalah titipan dari Allah sebagai cobaan untuk orangtua di dunia. Orang tua yang bisa merawat dan mendidik anak dengan baik, maka akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah. Perilaku ibu dalam mengasuh dan merawat anak sangat dipengaruhi oleh pengetahuannya.Ibu yang mempunyai pengetahuan tinggi tentang penyakit diare, mereka akan selalu berusaha merawat anaknya agar tidak sakit, sedangkan jika pengetahuannya kurang, hal ini mengakibatkan angka kejadian penyakit diare semakin tinggi. Diare juga mempunyai beberapa dampak pada balita, seperti, dehidrasi, kurang gizi, dan syok hipovolemi jika tidak ditangani dengan baik (IDAI, 2009).
Salah satu peran tenaga kesehatan adalah memberikan edukasi atau pendidikan kepada masyarakat berupa pendidikan kesehatan. Tujuan dari pendidikan kesehatan adalah untuk mengubah pengetahuan & kebiasaan masyarakat dengan berperan aktif untuk meningkatkan kesehatan yang optimal (Nursalam & Effendi, 2008). Dalam proses peningkatan kualitas pendidikan kesehatan, tenaga kesehatan harus mampu memberdayakan kliennya, sehingga tercapai pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata (Depkes RI, 2005).
Berdasarkan hasil observasi dari survey pendahuluan yang dilakukan peneliti di daerah Serangan dan Gendingan , Kecamatan Ngampilan didapatkan bahwa daerah ini pemukimannya sangat padat penduduk, rumah warga satu dengan yang lain sangat berdekatan, pemukiman warga dekat dengan sungai, dan banyak anak-anak yang bermain di sungai, sehingga hal ini yang membuat masyarakat sangat rentan terhadap penyakit.
Dari kasus di atas, tenaga kesehatan mempunyai peranan sangat penting dalam pencegahan terhadap meningkatnya penyakit diare. Informasi yang didapatkan oleh masyarakat, terutama ibu yang mempunyai anak balita sangat berpengaruh kepada tingkat pengetahuan dalam merawat anaknya, oleh sebab itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang pengaruh penatalaksanaan diare bedasarkan MTBS terhadap pengetahuan ibu dalam penatalaksanaan diare.