dc.description.abstract | Buah-buahan, seperti halnya komoditas pertanian pada umumnya mempunyai karakteristik yang mudah rusak. Oleh karena itu, diperlukan penanganan yang cepat dan tepat untuk mengurangi risikonya, termasuk pada kegiatan perdagangan mulai dari produsen hingga sampai ke konsumen. Adanya teknologi informasi dan sosial media, memberikan harapan bagi kegiatan perdagangan produk pertanian—khususnya buah-buahan untuk mengurangi risiko dan meningkatkan kualitas perdagangannya—karena tersedianya informasi yang lebih cepat, akurat, dan dengan biaya yang relatif hemat. Namun demikian, data menunjukkan masih rendahnya penggunaan teknologi informasi dan sosial media di kalangan pelaku pasar pertanian pada kegiatan perdagangan produk pertanian. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sejauh mana peran teknologi informasi dan sosial media dalam kegiatan perdagangan buah-buahan.
Buku monograf ini ditulis dari hasil penelitian dengan menggunakan metode deskriptif analitis. Sampel penelitian ini adalah pedagang buah di Kota Yogyakarta, tepatnya di Pasar Induk Buah dan Sayur Giwangan. Adapun data yang diperoleh, dianalisis menggunakan distribusi frekuensi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran utama teknologi informasi dan sosial media dalam kegiatan perdagangan buah-buahan adalah sebagai sarana komunikasi antar pedagang, pedagang dengan konsumen, mendapatkan informasi barang, informasi harga dan promosi. Selanjutnya persepsi pedagang terhadap penggunaan teknologi informasi dan sosial media adalah mudah, tidak rumit dan aman digunakan dalam perdagangan buah-buahan. | en_US |