SEMINAR DAN KONSULTASI DARING SENYUM INKLUSI ANAK INDONESIA
Abstract
Menurut WHO lebih dari 50 juta jam sekolah pertahun hilang sebagai akibat yang ditimbulkan oleh sakit gigi pada anak. Surkesnas melaporkan 62,4% penduduk merasa terganggu pekerjaan/sekolah karena sakit gigi (rata-rata pertahun 3,86%). Anggraini melaporkan anak free karies pada salah satu SD favorit di Yogyakarta adalah 10%. Konsep program ini bertujuan pemberian materi kesehatan gigi pada orang tua anak berkebutuhan khusus (ABK) serta mengajak mereka peduli akan kesehatan gigi murid-muridnya. Kegiatan ini diadakan oleh Ikatan Drg Anak Indonesia secara daring dan bersifat nasional.
Metode yang digunakan adalah pemberian materi secara penyuluhan dan setelahnya dilakukan konsultasi kesehatan gratis secara online. Para orang tua yang telah diberikan penyuluhan diberikan kesempatan tanya jawab secara online langsung dengan narasumber, ialah dokter gigi anak melalui zoom meeting. Terdapat banyak pertanyaan yang harus dijawab mengenai segala hal terkait pengetahuan kesehatan gigi serta bagaimana orang tua berperan dalam kesehatan anak-anaknya.
Hasil konsultasi online menunjukkan bahwa pengertian kesehatan gigi adalah hal penting dan merupakan tanggung jawab bersamaantara guru SLB-orang tua ABK dan dokter gigi anak , mereka mendapatkan dari informasi berbagai media, menggosok gigi adalah hal yang penting, konsep gosok gigi tidak semua memahami, konsep pertolongan pertama saat murid sakit gigi juga belum difahami oleh semua orang tua. Implikasi program ini adalah orang tua ABK, yang diajak berpikir, bersikap dan bertindak utk membangun dan mengembangkan diri melalui kepedulian terhadap kesehatan gigi. Kesimpulannya adalah pengetahuan tentang kesehatan gigi perlu ditingkatkan pada kalangan orang tua anak ABK. Hal ini terbukti belum semuanya menyadarinya juga perlu kesadaran pentingnya kepedulian sekolah dalam masalah kesehatan gigi dan mulut, semua setuju terkait pelatihan virtual dan penambahan pengetahuan tentang kesehatan gigi anak.