STUDI KOMPREHENSIF MENGENAI ALIRAN DUA FASA GAS-CAIRAN PADA PIPA BERUKURAN MINI
Abstract
Aliran dua fase dapat terjadi pada saluran atau pipa berukuran besar (large
channel), normal (normal channel), mini (mini channel), mikro (micro channel),
dan bahkan pada saluran nano (nano channel). Dalam hal penamaan dan
pengklasifikasian ukuran saluran ini, terdapat berbagai versi, misalnya: Barnea
(1983) melakukan penelitian pola aliran pada pipa berdiameter 4 sampai 12 mm,
dan menyebutnya small diameter tube, menurut Fukano dan Kariyasaki (1993),
pipa berdiameter 1 mm, 2,4 mm, dan 4,9 mm yang digunakan pada penelitiannya
termasuk kelompok pipa kapiler (capillary tube), Triplett dkk. (1999) melakukan
penelitian aliran dua-fase pada microchannels dengan seksi uji berupa pipa
berdiameter dalam 1,1 mm dan 1,45 mm, serta semi-triangular dengan diameter
hidraulik 1,09 mm dan 1,49 mm. Mehendale dkk. (2000), membagi ukuran
saluran menjadi 4, yaitu dari 1 m sampai 100 m sebagai microchannels, 100
m sampai 1 mm sebagai mesochannels, 1 mm sampai 6 mm sebagai compact
passages, dan di atas 6 mm sebagai conventional passages. Zhao dan Bi (2001)
menyebut seksi uji yang digunakan (saluran segitiga dengan diameter hidraulik
2,886 mm, 1,443 mm, dan 0,866 mm) dengan microchannel. Kandlikar dan
Grande (2003) membagi ukuran saluran menjadi 5 macam, yaitu: saluran
konvensional (dh > 3 mm), saluran mini (3 mm > dh > 200 m), saluran mikro
(200 m > dh > 10 m), saluran transisi (10 m > dh > 0,1 m), dan saluran nano
(molecular nanochannels) (dh < 0,1 m). Klasifikasi dari Kandlikar dan Grande
(2003) ini digunakan sebagai acuan oleh banyak peneliti, misalnya: Serizawa dkk
(2001), Kawahara dkk (2002), Chung dan Kawaji (2004), Sur dan Liu (2012),
Tsaoulidis (2013). Pehlivan dkk. (2006) menggunakan seksi uji berdiameter 3
mm, 1 mm, dan 800 m, mereka menyebutnya milimeter-size channels.