dc.description.abstract | Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat ini dapat dikendalikan dengan program keluarga berencana (KB). Wanita usia subur (WUS) diharapkan mengikuti program KB dengan menggunakan alat kontrasepsi (Aryati et al., 2019). Banyaknya jumlah WUS menggunakan alat kontrasepsi mempunyai alasan yaitu: untuk mencegah fertilisasi atau pembuahan setelah kelahiran, resiko terjadinya kehamilan kembali, dan mengatur jarak kehamilan yang dekat (Sartika et al., 2020). Menurut (WHO) penggunaan alat kontrasepsi dapat membantu wanita usia subur untuk mengatur kehamilan, menghindari kehamilan, mengatur jarak kehamilan dan mengatur jumlah anak (Sumantri, 2018). Survei demografi dan kesehatan Indonesia tahun 2017 yang dilakukan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasiaonal (BKKBN) serta Kementerian Kesehatan RI menyatakan ada berbagi metode kontrasepsi modern yang telah digunakan oleh masyarakat, termasuk metode hormon (suntik, pil dan implant) dan metode non–hormonal (kondom, alat kontrasepsi dalam rahim/AKDR, dan strerilisasi). Dari berbagai alat kontrasepsi itu sendiri memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing. Didalam menentukan pemilihan alat kontrasepsi merupakan wujud dari keinginan wanita usia subur untuk memenuhi alasan pemakaian alat kontrasepsi. Alasannya untuk mencegah fertilisasi/pembuahan, resiko terjadinya kehamilan kembali, dan mengatur jarak kehamilan yang dekat. | en_US |