Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya pandemi COVID-19 yang masih melanda Indonesia bahkan hampir di seluruh dunia. Pemerintah dengan segala upaya mumpunyai kewajiban untuk mengurangi penyebaran COVID-19. Aplikasi PeduliLindungi sebagai salah satu trobosan upaya pemerintah untuk membantu melakukan Tracing melalui sistem aplikasi telekomunikasi yang terhubung dengan pusat untuk melacak masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana respon civil society terhadap aplikasi PeduliLindungi dengan menggunakan metode kualitatif untuk menemukan model dalam penggunaan media sosial sebagai komunikasi massa. Data dikumpulkan dari media sosial Twitter yang dianalisa menggunakan Aplikasi Nvivo 12 Plus. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa efektivitas penggunaan Twitter pada penyebaran informasi #pedulilindungi terbukti efisien, dimana berhasil menciptakan respon eksplisit (dapat diamati/ mendorong tindakan) dengan nilai (=85 persen), dan respon implisit (tidak dapat diamati/tidak melakukan tindakan) sebesar (=15 persen) terhadap civil society. Selain itu juga menimbulkan relasi yang padat antar beberapa pengguna platform Twitter, yang menunjukkan bahwa mendapatkan respon yang tinggi dan menimbulkan jaringan yang luas dari pengguna platform Twitter.