THE POWER OF SPEAKING; METODOLOGI, MOTIVASI DAN SENI BERPIDATO
Abstract
Kita mungkin akan selalu terpukau dengan kehebatan orasi Ir. Soekarno, John F Kennedy, atau Martin Luther King Jr. Kita juga bisa di buat menangis mendengarkan pidato Bung Tomo, ketika terjadinya pertempuan di Surabaya. Kita juga tidak akan pernah mengira Sir Churcill mampu membangkitkan rakyat Inggris hanya dengan perkataan “I have nothing to offer but blood, toil, tears and sweat” (saya tidak bisa memberi apapun, selain darah, kerja keras, air mata dan keringat).
Sayangnya, keterkaguman itu hanya sebatas kata-kata. Tidak terpikirkan oleh kita untuk menjadi seperti para orator-orator dunia. Kita hanya ditenggelamkan oleh kata-kata mereka, padahal kita punya potensi untuk bisa seperti mereka. Kita mengkerdilkan diri dengan menyatakan kemampuan orasi hanya diperuntukan bagi mereka yang punya suara lantang. Mereka yang mempunyai garis keturunan orang hebat atau bahkan mereka yang ditakdirkan jadi ahli public speaking.
Tahukan anda bahwa Sir Churcill pernah malu karena lupa teks ketika memberikan pidato di parlemen? Pernahkah anda membaca kisah Dale Carnegie, seorang pakar dan pelatih pidato?
Jangankan untuk menjadi pelatih pidato yang bangga dengan potensi diri, malahan Carniage pernah hendak bunuh diri. Atau kisah bapak retorika dunia, Demosthenes? Jangankan menjadi bapak retorika dunia, berbicara saja dia gagap. Ternyata mereka sama seperti kita, bahkan lebih menyedihkan nasibnya.
Maka sekaranglah waktunya bagi kita untuk merubah diri untuk menjadi master of public speaking!. Sekarang waktunya merubah diri, dari nothing jadi something. Sudah saatnya kita melejitkan potensi diri, mulai dari zero menjadi hero. Buku ini akan memberikan motivasi dan metodologi untuk menjadi master public speaking, baik dalam konteks pidato, orasi, ceramah atau persentasi makalah