KAJIAN PENGGUNAAN JENIS EKSPLAN DAN THIDIAZURON UNTUK MULTIPLIKASI TUNAS ADVENTIF TANAMAN SARANG SEMUT (Myrmecodia pendens Merr. & L.M.Perry)
Date
2015-09Author
RINEKSANE, INNAKA AGENG
NURJAMAN, DEDE
ISNAWAN, BAMBANG HERI
Metadata
Show full item recordAbstract
Tanaman sarang semut merupakan tumbuhan epifit yang mengandung senyawa-senyawa dari golongan flavonoid dan tannin yang berperan sebagai antibiotik serta antivirus untuk menyembuhkan penyakit seperti asma, migrain, diabetes dan kanker. Eksploitasi tanaman sarang semut dari habitat aslinya menyebabkan populasinya berkurang, sementara penanaman kembali sarang semut tidak mudah dilakukan karena tanaman ini menempel di pohon, setiap buah hanya mengandung 1 biji dan belum diketahui cara perbanyakan secara vegetatif. Upaya penyelamatan sarang semut dari kepunahan dilakukan melalui perbanyakan in vitro. Penelitian ini bertujuan mendapatkan eksplan yang tepat dan konsentrasi Thidiazuron terbaik untuk multiplikasi tanaman sarang semut secara in vitro.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap faktorial (2x6). Faktor pertama adalah jenis eksplan yaitu hipokotil dan daun, faktor kedua adalah konsentrasi Thidiazuron yang terdiri dari 6 aras yaitu 0, 1, 2, 3, 4 dan 5 mg/l, sehingga total perlakuan adalah 12. Setiap perlakuan diulang lima kali. Pengamatan dilakukan selama delapan minggu dengan parameter pengamatan yaitu persentase eksplan hidup, persentase eksplan kontaminasi, persentase eksplan bertunas, jumlah tunas, jumlah daun dan persentase eksplan berkalus. Hasil penelitian menunjukkan eksplan terbaik untuk multiplikasi tanaman sarang semut adalah daun yang ditunjukkan oleh parameter jumlah tunas dan jumlah daun terbanyak sebesar 13,24 tunas dan 21,52 daun. Konsentrasi thidiazuron terbaik untuk multiplikasi tunas sarang semut adalah 3 mg/l yang menghasilkan jumlah tunas dan jumlah daun terbanyak yaitu 15,33 tunas dan 24,83 daun