Show simple item record

dc.contributor.authorHARIYANTO, MUHSIN
dc.date.accessioned2016-09-29T22:30:16Z
dc.date.available2016-09-29T22:30:16Z
dc.date.issued2013-09
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/3767
dc.description.abstractBagi orang awam syahwat selalu dikonotasikan dengan seks sehingga orang 'suka' malu jika disebut besar syahwatnya. Sesungguhnya syahwat merupakan salah satu subsistem dalam sistem kejiwaan (sistem nafsani) manusia, bersama dengan akal, hati, dan hati nurani. Syahwat itu bersifat fitrah, manusiawi, normal, tidak tercela, bahkan dibutuhkan keberadaannya, sebab jika seseorang sudah tidak memiliki syahwat pasti ia tidak lagi memiliki semangat hidup. Yang diperlukan adalah kemampuan memenej syahwat, sehingga ia terkendali dan menjadi penggerak tingkahlaku secara proporsional. Memang syahwat yang tidak terkendali dapat berubah menjadi hawa (menurut bahasa Indonesia hawa nafsu) yang bersifat destruktif.en_US
dc.publisherSUARA MUHAMMADIYAHen_US
dc.subjectSYAHWATen_US
dc.subjectAKHLAK
dc.titleMANAJEMEN SYAHWATen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record