SEMUT PUN BISA MENJADI GURU KITA
Abstract
Seringkali kita remehkan orang karena arogansi (kesombongan) kita, kita pandang rendah siapa pun karena mereka tidak lebih baik daripada diri kita dalam persepsi yang kita bangun karena kesombongan yang melekat pada diri kita. Itulah sikap Iblis ketika berhadapan dengan Adam. Dan tentu saja itu merupakan sikap tercela. nabi Sulaimana a.s.. Seorang Rasul, Nabi dan sekaligus Raja dari sebuah kerajaan yang berwibawa. Kekuasaannya tak hanya diakui oleh umat manusia, karena bangsa Jin dan Binatang pun menjadi pengikutnya. Namun, seiring dengan kekuasaannya yang sangat kokoh, beliau adalah seorang yang rendah hati, hingga beliau pun rela belajar pada semut – kumpulan binatang kecil yang sering tak diperhitungkan peran kekuatannya oleh umat manusia. Dan bukan tidak mungkin, kita pun akan bersikap sama dengan kebanyakan manusia: "meremehkan Sang Semut, yang ternyata cukup perkasa dalam pandangan nabi Sulaiman a.s.