PENGENDALIAN SYAHWAT DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN
Abstract
Syahwat, yang sering diterjemahkan dengan hasrat seksual, sebenarnya memiliki pengertian yang jauh lebih luas. Dalam pengertian bahasa (Arab), syahwat dimaknai sebagai kecenderungan hati yang sulit terbendung kepada sesuatu yang bersifat inderawi dan materiil. Dalam fitrahnya, syahwat bukanlah sesuatu yang layak dibenci, namun merupakan karunia Allah yang harus dikendalikan, sehingga memiliki nilai tambah bagi setiap diri (pribadi) manusia. Ego (nafs) manusia bisa terbawa ke arah positif atau negatif, tergantung pada kemampuan setiap diri (pribadi) manusia untuk mengarahkannya. Oleh karenanya, menjadai tugas setiap manusia untuk mengarahkan syahwat ke arah yang serba positif dan mengendalikannya jangan sampai menuju ke arah yang serba negatif.