KAMPUNG MANDIRI PANGAN MELALUI PENGELOLAAN LINGKUNGAN PEKARANGAN PERKOTAAN
Abstract
Pekarangan merupakan lahan di sekitar rumah atau bangunan dengan batas yang jelas, yang biasanya banyak dimanfaatkan untuk interaksi sosial masyarakat, dan kurang produktif. Untuk mendukung penyediaan bahan pangan, pekarangan dapat dikelola sebagi lahan pertanian untuk budidaya tanaman. Namun karena semakin lama luas lahan pekarangan semakin sempit maka untuk dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman membutuhkan teknologi khusus.
Kampung Wirobrajan dan Sumbergamol merupakan wilayah perkotaan dan pinggiran yang lahannya semakin terbatas. Lingkungan pekarangan yang ada di Wirobrajan digunakan untuk kepentingan sosial seperti tempat parkir, menjemur pakaian, arena bermain, atau untuk lahan penanaman tanaman hias, sedangkan lahan pekarangan di Sumbergamol sebagian besar digunakan untuk kepentingan arena bermain, untuk lahan penanaman tanaman tahunan, kandang ternak, dan sebagainya.
Beberapa permasalahan yang dihadapi di kedua mitra adalah luas lahan pekarangan tersedia terbatas, pemanfaatan lingkungan pekarangan lebih banyak untuk fasilitas sosial, tanaman yang diusahakan di lingkungan pekarangan hanya untuk keindahan, belum ada kegiatan pemanfaatan lingkungan pekarangan secara produktif, pengetahuan dan wawasan warga dalam pemanfaatan lingkungan pekarangan masih terbatas, dan Ketrampilan warga dalam budidaya pertanian masih rendah
Mendasarkan pada analisis kebutuhan masyarakat dan kompetensi Tim Pengusul, maka beberapa prioritas permasalahan dan solusinya adalah pemanfaatan sumber daya lingkungan pekarangan secara optimal untuk menciptakan lingkungan yang nyaman, asri, dan produktif, dan peningkatan wawasan dan ketrampilan siswa dalam pengelolaan lingkungan pekarangan melalui penerapan teknologi sistem pertanian perkotaan.
Mendasarkan pada permasalahan dan alternatif solusi yang ditawarkan, maka target luaran dari program ini adalah produk berupa berbagai jenis sayuran organik hasil budidaya dengan teknologi pertanian perkotaan, artikel ilmiah yang akan dipublikasikan pada Jurnal Pengabdian Masyarakat UMY, poster tentang kegiatan pengabdian pada masyarakat, serta jasa penyuluhan, jasa pelatihan, dan jasa pendampingan pengelolaan lingkungan pekarangan dengan teknologi pertanian perkotaan.
Untuk mencapai target luaran sesuai permasalahan yang dihadapi, akan digunakan beberapa metode, yang meliputi penyuluhan, transfer teknologi, demonstrasi dan pelatihan, praktek aplikasi teknologi, serta pendampingan dan monitoring evaluasi.
Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan ipteks bagi masyarakat (IbM) telah berjalan dengan baik dengan beberapa kegiatan yang telah dilakukan adalah sosialisasi, penyuluhan, praktek pengelolaan pekarangan dengan budidaya sayuran, pendampingan serta monitoring dan evaluasi. Masyarakat sasaran yaitu warga Kampung Wirobrajan Kodya Yogyakarta dan Dusun Sumbergamol, Gamping, Sleman memberikan tanggapan yang sangat baik dengan berpartisipasi dan mengikuti kegiatan dengan sebaik-baiknya.