Waspadai Flu Pada Anak Di Musim Hujan
Abstract
Pada bulan-bulan Desember sampai Februari adalah bulan-bulan dimana hujan sering turun dengan derasnya di negara kita. Kadang siang hari panas terik, kemudian siang mendung dan sore hari hujan turun, kadang juga terjadi sebaliknya. Pada daerah tropis seperti Indonesia banyak penyakit yang harus diwaspadai terkait cuaca ini seperti diare, flu, demam berdarah dengue (DBD), leptospirosis, dan lain sebagainya. Penyakit yang umum dan banyak terjadi karena cuaca ini adalah flu.
Apakah flu atau influenza ?
Flu merupakan infeksi virus yang disebabkan oleh satu dari tiga tipe virus influenza. Virus flu tipe A dan B dikatakan sebagai virus yang bertanggung jawab akan epidemi flu tahunan. Sedangkan virus flu tipe C dikatakan kerap menyebabkan gangguan flu ringan sporadis. Virus influenza yang bermacam-macam ini sering disebut rhinovirus. Rhinovirus beterbangan di udara yang tidak terlihat oleh mata, menempel pada benda-benda di sekitar kita.
Lebih dari 100 rhinovirus dapat menyusup ke lapisan pelindung dari hidung dan tenggorokan, memicu reaksi sistem kekebalan tubuh yang dapat menyebabkan sakit tenggorokan dan sakit kepala, dan membuat sulit bernapas melalui hidung. Udara yang kering (dalam atau di luar) dapat memperparah infeksi oleh virus yang menyebabkan pilek
Mengapa flu mudah menyerang anak ?
Secara umum anak-anak mendapatkan/terkena flu 8x setahun atau lebih. Anak lebih mudah terkena flu karena sistem daya tahan tubuhnya lebih lemah dari orang dewasa, diameter saluran nafasnya lebih kecil sehingga ketika terjadi peradangan gejala yang timbul menjadi lebih berat. Flu pada anak disebut juga nasopharyngitis, rhinopharyngitis, acute coryza yang merupakan penyakit infeksi virus yang menular. Di Amerika, flu merupakan alasan utama kunjungan anak ke dokter, dan alasan no 1 tidak masuk sekolah.
Bagaimanakah gejala dan tandanya ?
Gejala yang timbul jika terkena flu antara lain :
Gatal di tenggorokan
Hidung berair atau tersumbat
Bersin
Anak-anak : sakit tenggorokan, batuk, sakit kepala, demam ringan, kelelahan, nyeri otot, kehilangan nafsu makan, mual, muntah
Lendir dapat berubah dari cair menjadi kuning kental atau bahkan kehijauan
Infeksi ini muncul setelah 2-4 hari penderita terpapar virus flu. Infeksi ini dapat sembuh sendiri. Rata-rata flu pada orang dewasa berlangsung 5-7 hari, pada anak-anak bisa berlangsung selama 10 hari. Gejala flu pada anak yang berlangsung lebih dari 2 minggu rawan menimbulkan komplikasi seperti infeksi pada telinga, sinus, atau pneumonia. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak jika buah hati mengalami demam lebih dari 3 atau 4 hari. Terlebih jika keluhan flu disertai kesulitan bernafas, sakit telinga, terasa sesak di wajah atau kepala, batuk terus menerus, maupun gejala lain yang menjadi lebih parah.
Beberapa cara mencegah flu pada anak-anak ?
Ada beberapa cara yang disarankan oleh CDC (pusat pengendalian dan pencegahan penyakit di Amerika). Diantaranya, bagi anak-anak berusia 6 bulan ke atas (juga orang dewasa) disarankan melakukan vaksin flu untuk mencegah influenza. Vaksinasi pada anak-anak setiap tahun dapat melindungi dari flu. Sedangkan anak yang sehat berusia di atas 2 tahun yang tidak memiliki riwayat mengi maupun asma, bisa mendapatkan vaksin flu nasal (semprot di hidung). Sedangkan anak-anak berusia 6 bulan ke atas dapat diberikan suntikan vaksin flu.
Wanita hamil dan Ibu yang merawat bayi dibawah 6 bulan atau anak dengan kondisi kesehatan khusus, sebaiknya juga mendapat vaksin influenza. Selain itu upaya pencegahan bisa dilakukan dengan menghindari kontak dengan penderita (virus influensa dapat terbang sampai 12 kaki), mencuci tangan sebelum makan, menutupi mulut dan hidung pada saat batuk dan bersin, tidak menggunakan handuk atau peralatan makan yang sama.
Bagaimana terapi yang tepat untuk flu pada anak ?
Umumnya flu pada anak dapat sembuh sendiri dengan istirahat dan gizi yang cukup. Obat-obat flu yang dijual bebas biasanya tidak menyembuhkan flu, tetapi dapat menghilangkan gejala. Seperti misalnya untuk demam bisa diberikan parasetamol atau ibuprofen tergantung usia dan berat badan anak. Aspirin tidak boleh digunakan untuk anak < 12 th karena rawan menyebabkan Reye Sindrome.
Hati-hati menggunakan OTC flu (dekongestan dan antihistamin) pada anak, karena beberapa penelitian menyebutkan, obat-obat tersebut justru menyebabkan halusinasi, lekas marah, dan denyut jantung tidak teratur pada bayi dan tidak boleh digunakan pada anak-anak < 2 th tanpa konsultasi terlebih dahulu kepada dokter.
Cara lain yang bisa digunakan antara lain : air asin / air garam diteteskan ke dalam lubang hidung untuk meredakan hidung tersumbat (Anda dapat membeli - obat tetes hidung saline - di apotek ada), mandi air hangat atau bantal pemanas untuk menenangkan sakit dan nyeri, uap dari mandi air panas untuk membantu anak bernapas lebih mudah.
Bagaimana dengan sup ayam? Tidak ada bukti nyata bahwa makan dapat menyembuhkan pilek, tetapi sup ayam mengandung asam amino pengencer lendir yang disebut sistein, dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa sup ayam membantu mengendalikan penyumbatan akibat sel darah putih, yang disebut neutrofil.
Pastikan anak Anda makan banyak saat lapar dan minum cairan seperti air atau jus untuk membantu menggantikan cairan yang hilang selama demam atau produksi lendir. Hindari minuman berkafein, yang bisa menyebabkan sering buang air kecil yang meningkatkan risiko dehidrasi.
Apakah obat antiviral dapat digunakan untuk anak-anak?
Flu adalah infeksi virus, sehingga pemakaian antibiotik untuk mengatasi flu adalah salah kaprah. Pada sebuha penelitian menunjukkan anak dengan flu menjadi lebih cepat sembuh jika diberi antibiotik, tetapi frekuensi kunjungan ke dokter menjadi lebih sering, dengan kata lain dia menjadi lebih rentan terhadap infeksi flu.
Secara umum, obat antiviral dapat diberikan untuk membantu meringankan gejala flu. Jika anak-anak berada dalam risiko tinggi komplikasi serius dari sakit flu, pemberi layanan kesehatan dapat meresepkan obat antiviral. Obat ini dapat mencegah replikasi virus flu dan mencegahnya menyebar. Pada anak yang sehat, antiviral seperti oseltamivir (Tamiflu) dan zanamivir (Relenza) dapat mempersingkat durasi flu serta mengurangi tingkat keparahan gejala flu. Tetapi tetap perhitungan risiko-manfaatnya harus dengan pertimbangan matang.