dc.description | Gaya kepemimpinan transformatif Bupati Badingah dalam meningkatkan potensi daerah dalam bidang pariwisata, dapat diukur melalui empat karakteristik kepemimpinan transformatif yang diterapkan Bupati Badingah dalam menggerakkan pegawai-pegawainya selama masa kepemimpinannya tahun 2011- 2015.
1. Dalam karakteristik Attributed Charisma (Atribut karisma), terdapat empat indikator. Tiga diantaranya: keteladanan, jujur, memiliki semangat. Ketiga indikator ini dilakukan dengan baik oleh Bupati Badingah selama kepemimpinannya, namun ada satu indikator yang belum dapat dilaksanakan dengan baik yaitu, indikator beribawa. Hal ini dikarenakan Bupati merupakan pemimpin perempuan yang memiliki sikap keibuan kepada pegawai-pegawainya.
2. Dalam karakteristik Inspirational Motivation (Motivasi inspirasi), terdapat empat indikator. Keempat indikator tersebut adalah: memberikan motivasi, memberikan inspirasi kepada pengikut, percaya diri, dan
meningkatkan optimism. Semua indikator tersebut, dilakukan dengan baik oleh Bupati Badingah kepada pegawai-pegawainya selama masa kepemimpinannya tahun 2011-2015.
3. Dalam karakteristik Intellectual Stimulation (Stimulasi intelektual), terdapat empat indikator. Keempat indikator tersebut adalah: inovatif, professional, menjadi Pemimpin yang melibatkan bawahan dan kreatif. Semua indikator tersebut, sudah dilakukan dengan baik oleh Bupati Badingah kepada pegawai-pegawainya selama masa kepemimpinannya tahun 2011-2015.
4. Dalam karakteristik Individualized Consideration (Konsiderasi individu), terdapat lima indikator. Kelima indikator tersebut adalah: toleransi, adil, pemberdayaan karyawan, partisipatif dan memberikan penghargaan. Semua indicator tersebut sudah dilakukan dengan baik oleh Bupati Badingah kepada pegawai- pegawainya selama masa kepemimpinannya tahun 2011-2015.
Kendati demikian, karakteristik yang sering dilakukan oleh Bupati Badingah dalam kepemimpinannya selama 2011-2015 adalah karakteristik Inspriration motivation (Motivasi inspirasi) dengan indikator : memberikan motivasi kerja, memberikan inspirasi, percaya diri, dan meningkatkan optimis bawahan. Sedangkan dalam karakteristik Attribut charisma terdapat satu indikator yang tidak terpehuni yaitu, indikator beribawa.
Sementara itu dalam peningkatan potensi daerah dalam bidang pariwisata sudah menunjukkan peningkatan yang signifikan dari setiap tahunya. Obyek pariwisata yang menjadi icon Gunungkidul selalu mengalami perkembangan dan perbaikan setiap tahunnya. Faktor pendukung dalam peningkatan potensi daerah dalam bidang pariwisata diantaranya:
tingginya antusias partisipasi masyrakat dalam pengembangan obyek wisata, kemudian tingginya peran media dalam mempromosikan obyek wisata Gunungkidul, dan yang terakhir adanya bantuan dana dari insvestor dalam pengembangan obyek wisata gunungkidul. Sementara untuk faktor penghambat dalam peningkatan potensi daerah. Pertama, terjadinya permasalahan pembebasan lahan mengenai perkembangan obyek wisata yang berlangsung. Permasalahan yang paling mencuat adalah sengketa lahan yang terjadi di Goa pindul. Faktor penghambat yang kedua adalah masih terdapatnya kekurangan infrastuktur yang memadai guna menunjang obyek wisata yang ada. Infrastuktur yang dimaksud antara lain: fasilitas jalan menuju obyek wisata, tempat penginapan, fasilitas kamar mandi, fasilitas parkir, dan fasilitas tempat istirahat dan tempat makan. | en_US |
dc.description.abstract | otensi daerah dalam bidang pariwisata merupakan sebuah aset unggulan daerah Gunungkidul yang semakin berkembang. Peningkatan potensi daerah dalam bidang pariwisata tidak lepas dengan faktor pemimpin yang dapat merubah Gunungkidul menjadi daerah yang maju berkat pariwisatanya. Kendati demikian selama kepemimpinan Bupati Badingah priode 2011-2015 bermunculan inovasi-inovasi baru terkait obyek wisata yang ada di Gunungkidul. Adanya upaya pemerintah Gunungkidul dalam pengelolaan dan pengembangan pariwisata, disinyalir dengan adanya dorongan yang kuat dari Bupati Badingah untuk dapat memotivasi pegawainya dalam memajukan Gunungkidul dalam pariwisatanya. Berdasarkan Peraturan Daerah Gunungkidul No. 5 tahun 2013 penyelenggara kepariwisataan pada pasal 7 ayat 1 yang berbunyi “pembangunan destinasi pariwisata meliputi : pemberdayaan masyarakat, pembangunan daya tarik wisata, pembangunan prasaranan, penyediaan fasilitas umum, pembangunan fasilitas pariwisata secara terpadu dan berkesinambungan”. Dalam hal ini, diperlukannya stakeholder pendukung dalam pengelolaan potensi daerah dalam bidang pariwisata Gunungkidul, sehingga dengan menggunakan gaya kepemimpinan
transformatif yang diterapkan bupati badingah dapat menghasilkan destinasi-destinasi pariwisata baru Gunungkidul.
Kata kunci : Gaya kepemimpinan transformatif, potensi daerah dalam bidang pariwisata | en_US |