KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA INFARK MIOKARD AKUT DENGAN DIABETES MELITUS SEBAGAI FAKTOR PREDIKTOR KEMATIAN
Abstract
Abstract
Infark miokard akut (IMA) merupakan penyebab kematian pertama di Indonesia. Insiden IMA tergantung pada risiko terjadinya aterosklerosis, salah satunya diabetes melitus (DM). Pada pasien DM, kadar glukosa akan meningkat dan beberapa penelitian melaporkan hubungan antara abnormalitas glukosa dan mortalitas tetapi hingga saat ini belum jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kadar glukosa darah terhadap mortalitas pada penderita IMA dengan DM. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan melihat data rekam medis 2006-2011 di rumah sakit. Pada 70 kasus yang didiagnosis IMA dengan DM hanya terdapat 38 kasus yang memenuhi kriteria inklusi dan eklusi. Pasien dibagi dua kelompok berdasarkan kadar glukosa darah saat masuk yaitu Grup 1 (<200 mg/dL) dan Grup 2 (> 200 mg/dL). Outcome pasien juga dilihat dan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu baik dan meninggal. Hasil analisis Chi square menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara kadar glukosa darah dengan kematian pada penderita IMA dengan DM (p = 0.653, PR=2.4, CI=0.354-16.258). Pemeriksaan laboratorium juga tidak menunjukkan perbedaan rata-rata yang signifikan kecuali pemeriksaan leukosit. Disimpulkan kadar glukosa darah tidak berhubungan dengan kematian sehingga tidak dapat digunakan sebagai faktor prediktor kematian pada penderita IMA dengan DM. Kata kunci: infark miokard akut, diabetes melitus, glukosa darah, kematian