dc.contributor.author | SETYAWATI, ANY | |
dc.date.accessioned | 2016-09-30T16:33:34Z | |
dc.date.available | 2016-09-30T16:33:34Z | |
dc.date.issued | 2016-05-06 | |
dc.identifier.issn | 978-979-1242-84-4 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/4313 | |
dc.description | Perubahan warna gigi sangat mengganggu penampilan. Pada Kasus ini, diskolorisasi pada hampir semua regio gigi vital berhasil dilakukan perawatan bleacing dengan teknik bleaching ekstrakoronal menggunakan gel hidrogen peroksida 40 %. Salah satu penyebab perubahan warna pada gigi adalah pengaruh tetrasiklin. Pengaruh tetrasiklin dapat menyebabkan diskolorasi pada hampir semua permukaan gigi. | en_US |
dc.description.abstract | Perubahan warna gigi sangat mengganggu penampilan. Salah satu penyebab perubahan warna pada gigi adalah pengaruh tetrasiklin. Pengaruh tetrasiklin dapat menyebabkan diskolorasi pada hampir semua permukaan gigi. Laporan kasus ini bertujuan menginformasikan diskolorisasi pada hampir semua regio gigi vital berhasil dilakukan perawatan bleacing dengan teknik bleaching ekstrakoronal menggunakan gel hidrogen peroksida 40 %.
Pasien wanita 23 tahun mengalami pewarnaan pada giginya hampir di semua regio baik rahang atas maupun rahang bawah berwarna kuning kecoklatan, belum ada pita, dengan kriteria pewarnaan tetrasiklin derajat 2. Satu bulan sebelumnya, pernah dilakukan bleaching dengan teknik home bleaching tetapi kurang berhasil, warna gigi masih terlihat kusam dan pasien tidak puas. Warna gigi awal sebelum perawatan adalah C3. Sebelum dilakukan bleaching, terlebih dahulu dipasang self-supporting plastic cheek retractor. Untuk melindungi gingiva digunakan OpalDam Green resin diaplikasikan dengan ketinggian 4–6 mm dan ketebalan 1,5–2 mm, diaplikasikan sepanjang tepi gingiva dan menutupi 0,5 mm servik gigi serta menutupi bagian embrasure yang terbuka. Selanjutnya light cure selama 20 detik. Hidrogen peroksida 40 % berbentuk gel diaplikasikan setebal 1 mm pada permukaan labial sampai daerah incisal dan oklusal gigi premolar 1 kanan sampai premolar 1 baik rahang atas dan rahang bawah, selama 20 menit.
Hasil bleaching terlihat gigi berwarna lebih cerah. Pencocokan warna dengan shade guide terlihat warna gigi berubah dari warna awal C3 menjadi A1. Tidak terdapat keluhan rasa linu, gingiva sekitar gigi normal dan pasien merasa sangat puas. Kasus diskolorasi tetrasiklin derajat 2 berhasil dilakukan perawatan bleaching ekstrakoronal dengan hidrogen peroksida 40 %. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.subject | Bleaching ekstrakoronal, gigi vital, diskolorisasi tetrasiklin, derajat 2 | en_US |
dc.title | BLEACHING EKSTRAKORONAL PADA GIGI VITAL DISKOLORISASI TETRASIKLIN DERAJAT 2 | en_US |
dc.type | Article | en_US |