PENGARUH TEGANGAN DAN VARIASI JARAK CELAH (GAP) PADA PROSES ELECTROCHEMICAL MACHINING (ECM) MENGGUNAKAN ELEKTRODA KUNINGAN TIDAK TERISOLASI TERHADAP NILAI MRR, OVERCUT, DAN KETIRUSAN PADA ALUMINIUM 1100
Abstract
Pemesinan ECM tidak terlepas dari nilai MRR, overcut, dan ketirusan yang dipengaruhi oleh flow rate elektrolit, feed rate, voltage, jarak celah (gap), konsentrasi elektrolit, dan jenis elektrolit yang digunakan. Pada proses ECM peran dari tegangan dan gap sangatlah penting. Tanpa adanya tegangan dan gap proses pemesinan tidak akan terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi tegangan dan gap terhadap nilai MRR, overcut, dan ketirusan.
Pemesinan yang dilakukan yaitu membuat lubang pada benda kerja, dengan diameter 3 mm. Benda kerja dari bahan aluminium 1100 dengan ketebalan 0.4 mm, dimana tool terbuat dari bahan kuningan pejal berdiamater 3 mm. Variasi tegangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 7, 10, 13 volt dan gap yang digunakan yaitu 0.5, 0.75, dan 1 mm.
Semakin besar tegangan dan gap yang digunakan maka nilai MRRnya akan semakin besar pula. MRR terbesar yaitu 1,505 x 10-4 mm3/dt pada tegangan 13 volt dan gap 1 mm. Semakin besar tegangan dan gap yang digunakan maka nilai overcutnya juga semakin besar. Overcut terkecil yaitu 1,48 mm pada tegangan 7 volt dan gap 0,5 mm. Tegangan dan gap yang besar membuat arus akan menyebar kesamping permukaan benda kerja dan menyebabkan hasil pemesinan tidak merata sehingga menghasilkan ketirusan yang bervariasi. Nilai ketirusan terkecil yaitu 12,48 (o) pada tegangan 10 volt dan gap 0,5 mm.