PENGARUH LIMBAH PADAT STYROFOAM DENGAN VARIASI 0%, 2%, 4% dan 6% PADA CAMPURAN AC-WC DITINJAU DARI KARAKTERISTIK MARSHALL
Abstract
Penggunaan limbah bahan Styrofoam cukup banyak dalam kehidupan sehari-hari
tetapi sangat sedikit yang dimanfaatkan. Tingkat penggunaan Styrofoam yang begitu banyak
memicu limbah Styrofoam yang banyak juga. Untuk itu pemanfaatan limbah domestik
Styrofoam yang tidak bisa hancur hingga 100 tahun kedepan harus dilakukan dengan cerdas
mengingat bahan yang ringan serta gangguan estetika yang timbul yang disebab kan oleh
limbah yang terjadi jika tidak dikelola secara baik dan benar. Selain itu menipisnya
persediaan agregat, seperti batu kerikil dan pasir juga menjadi masalah yang terkait dengan
konstruksi dalam perkerasan jalan.
Metode penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu persiapan alat, pengujian
bahan, perencanaan campuran, pembuatan benda uji dan pengujian Marshall. Material yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Styrofoam, Aspal penetrasi 60/70 dan Agregat. Gradasi
agregat yang digunakan yaitu gradasi menerus (AC-WC). Adapun Parameter penentuan
Kadar Aspal Optimum yaitu terdiri atas Density, Voids Filled With Asphalt (FVWA), Voids in
Mix (VITM), Void in the Mineral Agregat (VMA), Stabilitas, Flow dan Marshall Quetient
(MQ) dengan variasi kadar aspal 5%, 5,5%, 6%, 6,5% dan 7% sedangkan kadar variasi
styrofoam terhadap aspal yaitu mulai dari 0%, 2%, 4% dan 6%.
Dengan penambahan styrofoam pada aspal menunjukan hasil yang signifikan terhadap
pengujian sifat fisik aspal. Beberapa Parameter penentuan Kadar Aspal Optimum pada aspal
dengan bahan tambah styrofoam mulai dari kadar variasi styrofoam 0%, 2%, 4% dan 6%
juga telah memenuhi spesifikasi Umum Bina Marga Edisi 2010 (Revisi 3) dengan nilai
FVWA diatas 65% yaitu mulai dari 75.203% - 80.133%, nilai VITM diantara 3-5% yaitu
3.375% - 4.440%, nilai VMA diatas 15% yaitu 16.990 - 17.905%, nilai Stability diatas
1000kg yaitu 1580.460 – 1651.692, dan nilai flow diantara 2 - 4 mm yaitu mulai dari
2.460mm - 3.900 mm