PENGARUH GRADASI TERHADAP NILAI CBR DAN SWELLING PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG EKSPANSIF MENGGUNAKAN PASIR
Abstract
Tanah lempung ekspansif adalah tanah yang memiliki sifat kembang – susut
cukup tinggi akibat adanya perubahan kadar air. Dalam dunia konstruksi, tanah
tersebut adalah jenis tanah yang bermasalah. Jika konstruksi dibangun di atas
tanah lempung ekspansif, maka harus ada tindakan perbaikan tanah. Stabilisasi
tanah lempung ekspansif dengan menggunakan pasir adalah salah satu proses
perbaikan tanah. Sudah banyak kajian tentang stabilisasi tanah lempung ekspansif
menggunakan pasir dengan tinjauan persentase penambahan pasir, namun perlu
adanya kajian mengenai pengaruh gradasi pasir. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengkaji pengaruh gradasi pasir terhadap nilai CBR (California Bearing
Ratio) dan pengembangan tanah (swelling).
Dalam penelitian ini digunakan tanah lempung dari Kecamatan Kasihan,
Kabupaten Bantul. Pasir yang digunakan sebagai bahan campuran adalah pasir
kasar (lolos saringan no.10 dan tertahan saringan no 40 atau 2 mm sampai > 0,425
mm) dan pasir halus (lolos saringan no.40 atau 0,425 mm sampai <0,075 mm)
berasal dari sekitar Sungai Krasak, Kabupaten Magelang. Kadar pasir kasar dan
halus yang digunakan sebagai campuran yaitu 0%, 10%, 20%, 30%, 40% dan
50% dari berat campuran. Pengujian pendahuluan yang dilakukan adalah
pengujian kadar air, berat jenis, batas cair, batas plastis, indeks plastisitas, batas
susut, distribusi ukuran butir, dan pemadatan tanah (standard proctor). Pengujian
CBR dilakukan pada kondisi kepadatan maksimum dan kadar air optimum. Ada
dua macam pengujian CBR yang dilakukan, yaitu pengujian CBR tanpa
rendaman, dan pengujian CBR dengan rendaman.
Dari rangkaian pengujian tersebut, dapat diketahui nilai CBR. Pada
pengujian CBR tanpa rendaman pada campuran 0% pasir adalah 2,51%, pada
penambahan 50% pasir kasar memiliki nilai CBR sebesar 4,15% mengalami
peningkatan nilai CBR sebesar 1,64%, sedangkan pada penambahan 50% pasir
halus memiliki nilai CBR sebesar 2,31% justru mengalami penurunan nilai CBR,
penurunan nilai CBRnya sebesar 0,2%. Pada pengujian CBR dengan rendaman
pada campuran 0% pasir memiliki nilai CBR dengan rendaman sebesar 0,43%
dengan nilai swelling sebesar 3,17%, pada penambhan 50% pasir kasar memiliki
nilai CBR sebesar 1,08% mengalami peningkatan nilai CBR sebesar 0,65% dan
nilai swelling sebesar 0,87% mengalami penurunan nilai swelling sebesar 2,3%,
sedangkan pada penambahan 50% pasir halus memiliki nilai CBR sebesar 2,61%
mengalami peningkatan nilai CBR sebesar 2,18% dan nilai swelling sebesar
0,36% mengalami penurunan nilai swelling sebesar 2,81%.