STRES KERJA GURU PEREMPUAN DI KECAMATAN KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA
Abstract
penelitian ini bertujuan untuk mengungkap stres kerja guru perempuan di Kecamtan Kasihan Bantul.Jenis penelitian deskriptif kualitatif, paradigma phenomenologi model etnografi dan pendekatan psikologi budaya. Hasil penelitian pertama,.Alasan yang membuat perempuan senang bekerja sebagai guru adalah karena mampu mengaktualisasikan diri, dapat bersosialisasi dengan teman sejawat, mampu menambah pendapatan keluarga dan mendapatkan kebahagiaan batin karena mampu mendidik anak menjadi anak yang pandai dan sopan. kedua, Bentuk-bentuk stres kerja yang dialami guru perempuan meliputi stres fisik dan psikis. Faktor-faktor yang menyebabkan stres kerja guru perempuan di Kasihan adalah (1). Adanya tugas pekerjaan rumah dan kantor yang bersamaan, (2). Penegakan disiplin di kantor yang ketat, (3). Memenuhi Tuntutan Karir sertifikasi dan kenaikan pangkat, (4). Keharusan menjemput anak lebih awal bersamaan dengan jadwal mengajar, (5). Punya anak kecil dan pembantu pulang, (6). Sikap atasan yang otoriter, (7). Teman dan suasana kantor yang tidak nyaman, (8). Menghadapi kenaikan pangkat atau jabatan.Keempat, Faktor ketidakadilan gender yang turut memicu stres kerja pada guru perempuan di Kasihan Bantul adalah (1). Adanya beban ganda yang dirasakan, karena tuntutan pekerjaan rumah tangga dan penyelesaian tugas kantor dilakukan sendiri.(2). Direndahkan karena dianggap kolot dan tidak mengerti teknologi. (3). Adanya anggapan guru perempuan hanya menonjolkan emosi tidak bisa berfikir secara rasional, (4). Adanya kekerasan psikis atau kekerasan verbal yang dilakukan oleh atasannya maupun teman sejawatnya. (5). Hanya sebagian kecil dari informan yang menyatakan terkena upaya peminggiran atau pemiskinan yang dilakukan oleh atasan atau teman sejawat di kantor. Kelima, solusi: 1) saling menghormati, 2) sabar, terbuka, tanggung jawab, 3) sakit kerja tetap kerja dan curhat pada teman dekat, sakit berat izin kerja. 4)membuat skala prioritas pekerjaan