Show simple item record

dc.contributor.authorHARIYANTO, MUHSIN
dc.date.accessioned2016-10-22T22:27:21Z
dc.date.available2016-10-22T22:27:21Z
dc.date.issued2013-11-17
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/5299
dc.description.abstractTak bisa dipungkiri, bahwa perjalanan hidup seseorang selalu diliputi oleh dua hal yang silih-berganti: “kegembiraan dan kesedihan”. Gembira karena mendapatkan sesuatu yang diharapkan, dan sedih di saat tidak atau belum mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Semua orang memiliki sejumlah harapan. Tetapi, tidak semua yang diharapkan pada akhirnya diperolehnya, dan bahkan – dalam banyak hal – mengalami sejumlah kegagalan. Berkaitan dengan perjalanan hidup setiap orang, para ulama menyatakan bahwa terdapat dua hal dalam sisi spiritualitas seorang muslim yang harus dijaga keseimbangannya. Kedua hal tersebut adalah: “ketakutan dan kekhawatiran atas siksa atau azab Allah sebagai akibat dari perbuatan dosanya, yang dikenal dengan istilah Khauf, dan pengharapannya atas kemurahan, pengampunan dan kasih sayang Allah yang disebut dengan Rajâ’.en_US
dc.publisherUNIRES UMYen_US
dc.subjectAKHLAKen_US
dc.titleMEMBANGUN SIKAP KHAUF DAN RAJÂ’en_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record