MODEL KOMUNIKASI PERSUASIF PONDOK PESANTREN DARUSH SHALIHIN DALAM MEMPERTAHANKAN IDEOLOGI ISLAM PADA MASYARAKAT DESA GIRI SEKAR, GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA
Date
2016Author
SUCIATI, SUCIATI
MUKTAF, ZEIN MUFARRIH
QODAR, MUHAMMAD ABDUL
Metadata
Show full item recordAbstract
Setiap manusia memiliki fitrah berupa kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Tabiat yang telah difitrahkan oleh Allah pada diri manusia adalah tabiat mengakui
adanya Allah yang Esa. Manusia mempunyai fitrah dan tabiat menerima kepercayaan
tawhid dan mengakuinya.Islam adalah sempurna karena diperkaya dengan ilmu apapun
tidak akan menghilangkan keislamannya. Di sisi lain, pendidikan ruhaniah atau dakwah
terkait langsung dengan aspek manusia. Jika dakwah sudah sesuai dengan etika
berdakwah, maka konfrontasi akan dapat dihindarkan. Seperti halnya yang terjadi di
salah satu daerah di Yogyakarta, yaitu kabupaten Gunung Kidul, tepatnya di desa Giri
Sekar, yang merupakan salah satu daerah yang banyak terjadi pengkristenisasian. Faktor
utama yang membuat Gunung Kidul khususnya desa Giri Sekar mudah terkena dampak
kristenisasi adalah faktor kemiskinan yang tinggi. Sekitar 100 orang berpindah agama
setiap tahunnya pada enam tahun yang lalu. Penelitian ini berjenis deskriptif kualitatif,
dengan pengambilan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan pimpinan
pondok dan warga masyarakat sekitar. Hasil penelitian membuktikan bahwa persuasif
yang dilakukan pondok untuk mempertahankan ideologi Islam adalah dengan
memadukan dakwah bil hal dan bil lisan. Dakwah bil lisan lebih fokus pada
mempertebal pemahaman Islam terutama dalam akidah, sedangkan dakwah bil
haldilakukan dengan mengadakan beberapa kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan
warga sekitar pondok. Pendekatan media komunikasi adalah pendekatan interpersonal
dan bermedia (media interaktif), materi meliputi pemahaman Al Qur‟an melalui tafsir.
Hambatan yang muncul berupa hambatan persepsi, dimana warga menganggap bahwa
berdakwah bukan urusan individu.