View Item 
      •   UMY Repository
      • 04. LECTURERS ACADEMIC ACTIVITIES
      • JURNAL
      • View Item
      •   UMY Repository
      • 04. LECTURERS ACADEMIC ACTIVITIES
      • JURNAL
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      MODEL KOMUNIKASI PERSUASIF PONDOK PESANTREN DARUSH SHALIHIN DALAM MEMPERTAHANKAN IDEOLOGI ISLAM PADA MASYARAKAT DESA GIRI SEKAR, GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA

      Thumbnail
      View/Open
      COVER (90.97Kb)
      LAPORAN PENELITIAN HIBAH (571.8Kb)
      NASKAH PUBLIKASI (334.1Kb)
      Date
      2016
      Author
      SUCIATI, SUCIATI
      MUKTAF, ZEIN MUFARRIH
      QODAR, MUHAMMAD ABDUL
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Setiap manusia memiliki fitrah berupa kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Tabiat yang telah difitrahkan oleh Allah pada diri manusia adalah tabiat mengakui adanya Allah yang Esa. Manusia mempunyai fitrah dan tabiat menerima kepercayaan tawhid dan mengakuinya.Islam adalah sempurna karena diperkaya dengan ilmu apapun tidak akan menghilangkan keislamannya. Di sisi lain, pendidikan ruhaniah atau dakwah terkait langsung dengan aspek manusia. Jika dakwah sudah sesuai dengan etika berdakwah, maka konfrontasi akan dapat dihindarkan. Seperti halnya yang terjadi di salah satu daerah di Yogyakarta, yaitu kabupaten Gunung Kidul, tepatnya di desa Giri Sekar, yang merupakan salah satu daerah yang banyak terjadi pengkristenisasian. Faktor utama yang membuat Gunung Kidul khususnya desa Giri Sekar mudah terkena dampak kristenisasi adalah faktor kemiskinan yang tinggi. Sekitar 100 orang berpindah agama setiap tahunnya pada enam tahun yang lalu. Penelitian ini berjenis deskriptif kualitatif, dengan pengambilan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan pimpinan pondok dan warga masyarakat sekitar. Hasil penelitian membuktikan bahwa persuasif yang dilakukan pondok untuk mempertahankan ideologi Islam adalah dengan memadukan dakwah bil hal dan bil lisan. Dakwah bil lisan lebih fokus pada mempertebal pemahaman Islam terutama dalam akidah, sedangkan dakwah bil haldilakukan dengan mengadakan beberapa kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan warga sekitar pondok. Pendekatan media komunikasi adalah pendekatan interpersonal dan bermedia (media interaktif), materi meliputi pemahaman Al Qur‟an melalui tafsir. Hambatan yang muncul berupa hambatan persepsi, dimana warga menganggap bahwa berdakwah bukan urusan individu.
      URI
      http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/5975
      Collections
      • JURNAL

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV
       

       

      Browse

      All of UMY RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV