HEGEMONI KORPORATISME NEGARA TERHADAP RAKYAT (Studi kasus: keterlibatan interest group Bakrie dalam penganggulangan Lumpur Lapindo)
Abstract
Hegemoni dipopulerkan oleh tokoh Antonio Gramsei dan biasanya istilah ini dipergunakan untuk menganalisa dan menjelaskan bagaimana penguasa mempertahankan kekuasannya. Penguasa memiliki konteks yang sangat luas, tidak hanya dimaknai sebagai negara saja, tapi juga kelompok kepentingan. Kelompok kepentingan merupakan bagian yang terintegrasi dari aktor hegemoni. Kelompok kepentingan ini bekerja melalui berbagai jalur dengan proses yang sangat demokratis, termasuk ke dalam group usaha hingga terbentuk korporatisme. Keberadaan korporatisme dan kaitannya dengan hegemoni bisa dilacak melalui beberapa produk kebijakan negara yang syarat dengan kepentingan para pemilik modal, bukan rakyat kecil. Para kelompok kepentingan dalam konteks korpotisme ini berkembang sebagai jawaban kapitalisme sehingga menciptakan aransemen politik yang kondusif bagi pembangunan ekonomi.