KOMUNIKASI POLITIK MUHAMMADIYAH
Abstract
Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan dakwah non politik. William
Shepard (2004:74) mengkatagorisasikan Muhammadiyah sebagai kelompok
“Islamic Modernism”, yang lebih melihat Muhammadiyah terfokus bergerak
membangun “Islamic Society” (masyarakat Islam) dari pada perhatian terhadap
“Islamic State” (negara Islam), yang fokus gerakannya pada bidang pendidikan,
kesejahteraan sosial, serta tidak menjadi organisasi politik kendati para anggotanya
tersebar di berbagai partai politik. Namun, dalam perjalanan sejarahnya,
Muhammadiyah juga tidak lepas dari pengaruh politik praktis, yakni politik
yang berorientasi pada perjuangan kekuasaan sebagaimana dilakukan oleh
partai-partai politik dalam suatu negara modern. Muhammadiyah dalam
kadang terimbas oleh tarikan politik praktis, lebih lebih setelah kemerdekaan
RI tahun 1945 ketika organisasi yang didirikan oleh Ahmad Dahlan ini
menjadi bagian dari kekuatan bangsa dan kenegaraan