dc.description.abstract | Proyek merupakan suatu kegiatan yang bersifat dinamis, yang harus tanggap dengan perubahan-perubahan keadaan apabila proyek ingin berjalan dengan lancar dan sukses. Tolok ukur keberhasilan proyek biasanya dilihat dari waktu penyelesaian yang singkat dengan biaya yang minimal tanpa meninggalkan mutu hasil pekerjaan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kinerja proyek dari segi waktu dan biaya penyelesaian proyek. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan waktu dan biaya penyelesaian proyek pada saat ditinjau serta mengetahui indeks prestasi proyek.
Penelitian ini membahas analisa kinerja proyek pada pelaksanaan empat (4) proyek terkait dengan bangunan gedung. Empat proyek yang akan diteliti meliputi Proyek Pembangunan Gedung PONEK RSUD Sunan Kalijaga, Proyek Pembangunan Gedung Instalasi Gawat Darurat RSUD Sunan Kalijaga Demak, Proyek Pembangunan Rehabilitasi Rumah Dinas Ketua DRPD Kabupaten Brebes, dan Proyek Pembangunan Gedung 3 Lantai. Data yang digunakan adalah data sekunder yang didapat dari kontraktor. Data-data tersebut meliputi Rencana Anggaran Biaya, time schedule, progress report dan laporan keuangan mingguan kontraktor. Metode yang digunakan untuk menganalisis adalah metode nilai hasil (Earned Value Method) yang memadukan unsur jadwal, biaya, serta prestasi fisik pekerjaan, sehingga dapat mengetahui prakiraan biaya dan waktu untuk menyelesaikan proyek. Analisis dilakukan dengan bantuan software Microsoft Excell 2013.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1)Pada Proyek Pembangunan Gedung PONEK RSUD Sunan Kalijaga, sampai minggu ke-12: (a) PV bernilai Rp. 1.661.341.231,64, EV bernilai Rp. 3.927.338.878,24, dan AC bernilai Rp. Rp 2.991.077.000,00. (b) Berdasarkan nilai SV dan CV terlihat proyek tidak mengalami keterlambatan dan biaya yang digunakan masih di bawah biaya rencana proyek, sedangkan berdasarkan nilai SPI dan CPImenunjukkan waktu pelaksanaan pekerjaan lebih cepat dari jadwal rencana dan pengeluaran biaya lebih rendah dari anggaran yang direncanakan. (c) EAC bernilai Rp. 5.839.191.758,12 dan ETCbernilai Rp. 2.848.114.758,12 dengan estimasi durasi penyelesaian 13 minggu, (d) Apabila dibandingkan biaya penambahan kebutuhan tenaga kerja dengan biaya jam kerja lembur lebih ekonomis menggunakan penambahan jam kerja. (2) Pada Proyek Pembangunan Gedung Instalasi Gawat Darurat RSUD Sunan Kalijaga Demak sampai minggu ke-19: (a) PV bernilai Rp. 3.981.025.497,26, EV bernilai Rp. 4.835.552.298, AC bernilai Rp. 3.409.775.000,00. (b) Berdasarkan nilai SV dan CV terlihat proyek tidak terlambat pada minggu tersebut dan biaya yang digunakan masih di bawah biaya rencana proyek, sedangkan berdasarkan nilai SPI dan CPI menunjukkan waktu pelaksanaan pekerjaan lebih cepat dari jadwal rencana dan pengeluaran biaya lebih rendah dari anggaran yang direncanakan. (c) Nilai EAC bernilai Rp. 3.525.131.167,70 dan nilai ETC bernilai Rp. 115.356.167,70 dengan estimasi durasi penyelesaian 21 minggu. (d) Apabila dibandingkan biaya penambahan kebutuhan tenaga kerja dengan biaya jam kerja lembur lebih ekonomis menggunakan penambahan tenaga kerja. (3) Pada Proyek Pembangunan Rehabilitasi Rumah Dinas Ketua DRPD Kabupaten Brebes, sampai minggu ke-16: (a) PVbernilai Rp. 999.523.800, EVbernilai Rp. 755.379.050, dan AC bernilai Rp. Rp 929.771.117. (b) Berdasarkan nilai SV dan CV terlihat proyek mengalami keterlambatan dan biaya yang digunakan melebihi biaya rencana proyek, sedangkan berdasarkan nilai SPI dan CPImenunjukkan waktu pelaksanaan pekerjaan lebih lambat dari jadwal rencana dan pengeluaran biaya lebih tinggi dari anggaran yang direncanakan. (c) EAC bernilai Rp. 1.245.053.717 dan ETCbernilai Rp. 315.282.600 dengan estimasi durasi penyelesaian 20 minggu, (d) Apabila dibandingkan biaya penambahan kebutuhan tenaga kerja dengan biaya jam kerja lembur lebih ekonomis menggunakan penambahan tenaga kerja. (4) Pada Proyek Pembangunan Gedung 3 Lantai sampai minggu ke-28: (a) PV bernilai Rp. 9.334.696.697,06, EV bernilai Rp. 9.255.869.548,43, AC bernilai Rp. 7.147.160.380,83. (b) Berdasarkan nilai SV dan CV terlihat proyek terlambat pada minggu tersebut dan biaya yang digunakan masih di bawah biaya rencana proyek, sedangkan berdasarkan nilai SPI dan CPI menunjukkan waktu pelaksanaan pekerjaan lebih lambat dari jadwal rencana dan pengeluaran biaya lebih rendah dari anggaran yang direncanakan. (c) Nilai EAC bernilai Rp. 8.400.517.607,93 dan nilai ETC bernilai Rp. 1.253.357.227,10 dengan estimasi durasi penyelesaian 38 minggu. (d) Apabila dibandingkan biaya penambahan kebutuhan tenaga kerja dengan biaya jam kerja lembur lebih ekonomis menggunakan penambahan tenaga kerja. (5) Berdasarkan analisis earned value pada empat proyek tersebut terlihat bahwa hanya satu proyek yang terlambat sedangkan tiga lainnya tidak; dan juga hanya satu proyek pengeluaran biaya lebih tinggi dari anggaran yang direncanakan. (6) Berdasarkan analisis crashing pada empat proyek tersebut tiga dari empat proyek memberikan hasil biaya penambahan tenaga kerja lebih kecil dari biaya penambahan jam kerja maka lebih disarankan untuk melakukan crashing dengan cara penambahan tenaga kerja. | en_US |