dc.contributor.author | AZHAR, MUHAMMAD | |
dc.date.accessioned | 2016-11-16T01:40:36Z | |
dc.date.available | 2016-11-16T01:40:36Z | |
dc.date.issued | 2012 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/6403 | |
dc.description | Seiring dengan dinamika sosial yang terus dan semakin berkembang, sesuai natur alam semesta, maka berbagai perubahan tersebut seharusnya diimbangi dengan upaya peningkatan refleksi intelektualisme keislaman di negeri ini. Negara republik Indonesia yang dihuni oleh mayoritas muslim ini semestinya ikut bertanggungjawab terhadap masa depan peradaban bangsa muslim terbesar di dunia ini. Harapan tertinggi untuk tercapainya masa depan peradaban bangsa yang cerah tersebut, pertama dan paling utama tentunya diamanahkan ke pundak calon intelektual muslim yang tersebar di berbagai perguruan tinggi – khususnya PT Islam – di tanah air. Dalam realitas sosial dan akademik selama ini, sering terjadi adanya kesenjangan, di satu sisi semakin meluasnya tantangan sosial yang ada, dengan lambannya perkembangan refleksi pemikiran keislaman di sisi yang lain. Padahal secara ideal, gerak cepat dinamika sosial yang ada harus dapat diimbangi bahkan sejajar dengan gerak dinamika pemikiran Islam itu sendiri. Dengan demikian, ajaran mulia agama Islam tidak berhenti pada dataran normatif-metafisis, namun dapat lebih membumi serta menjadi acuan solutif atas berbagai tantangan sosial yang terus berkembang. | en_US |
dc.description.abstract | Seiring dengan dinamika sosial yang terus dan semakin berkembang, sesuai natur alam semesta, maka berbagai perubahan tersebut seharusnya diimbangi dengan upaya peningkatan refleksi intelektualisme keislaman di negeri ini. Negara republik Indonesia yang dihuni oleh mayoritas muslim ini semestinya ikut bertanggungjawab terhadap masa depan peradaban bangsa muslim terbesar di dunia ini. Harapan tertinggi untuk tercapainya masa depan peradaban bangsa yang cerah tersebut, pertama dan paling utama tentunya diamanahkan ke pundak calon intelektual muslim yang tersebar di berbagai perguruan tinggi – khususnya PT Islam – di tanah air. Dalam realitas sosial dan akademik selama ini, sering terjadi adanya kesenjangan, di satu sisi semakin meluasnya tantangan sosial yang ada, dengan lambannya perkembangan refleksi pemikiran keislaman di sisi yang lain. Padahal secara ideal, gerak cepat dinamika sosial yang ada harus dapat diimbangi bahkan sejajar dengan gerak dinamika pemikiran Islam itu sendiri. Dengan demikian, ajaran mulia agama Islam tidak berhenti pada dataran normatif-metafisis, namun dapat lebih membumi serta menjadi acuan solutif atas berbagai tantangan sosial yang terus berkembang. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | LP3M UMY | en_US |
dc.title | PEMIKIRAN ISLAM KONTEMPORER | en_US |
dc.type | Book | en_US |