Hasil penelitian menunjukkan terdapat 18 pasien yang mengalami asfiksia dengan presentase laki-laki dan perempuan 9 orang (50%). Diagnosa keperawatan terbanyak adalah resiko infeksi dan beresiko tinggi perubahan suhu tubuh yaitu 12 kasus (22,22%). Implementasi keperawatan terbanyak adalah observasi keadaan umum, observasi RR, Observasi HR mengelola obat oral dan mengukur suhu. Kesimpulan pada penelitian ini terdapat kesesuaian antara diagnosa keperawatan, kriteria hasil, rencana asuhan dan implementasi yang telah dilaksanakan untuk bayi asfiksia di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Memperhatikan proses dan penulisan pendokumentasian secara baik dan benar mengingat pentingnya dokumentasi keperawatan untuk proses evaluasi dan pembelajaran.