dc.description.abstract | Penelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh umur kultur pot jagung terhadap
perbanyakan mikoriza dan efektivitas dosis inokulum per tanaman terhadap pertumbuhan
tanaman. Penelitian tahap pertama yaitu isolasi dan perbanyakan CMA dari rhizosfer
Pandan Pantai Bugel, penelitian disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL), dengan
rancangan percobaan faktor tunggal terdiri dari 2 perlakuan, yaitu perbanyakan CMA
selama satu bulan dan dua bulan. Masing-masing diulang 3 kali dan diamati : jumlah
spora/ml, jumlah infeksi CMA (%), jumlah vesikel, jumlah arbuskul, hifa eksternal.
Tahap ke dua yaitu uji efektivitas CMA dengan reinokulasi pada tanaman jagung,
penelitian disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL) dengan rancangan percobaan
faktor tunggal 7 perlakuan yaitu kombinasi dari umur inokulum CMA (tanpa inokulum, 1
bulan, 2 bulan) dengan dosis inokulum ( 10 g, 20 g, 40 g) dan kontrol (tanpa inokulum
CMA), masing-masing 3 ulangan. Inokulasi pada tanman jagung hibrida sesuai perlakuan
hingga umur10 minggu. Pengamatan meliputi: jumlah spora/ml, jumlah infeksi CMA
(%), jumlah vesikel, jumlah arbuskul, panjang hifa eksternal (mm) dan parameter
agronomis : panjang akar (mm), kering akar (g), proliferasi akar (%), berat kering
tanaman (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada rhizosfer Pandan di pantai Bugel
ditemukan spora mikoriza yang termasuk dalam spesies Acaulospora sp. dan Glomus sp.
dengan populasi yang tinggi (15,15 spora/100 g tanah). Perbanyakan spora dengan
trapping pada tanaman jagung selama 1 bulan meningkatkan spora 21,45% yang
didominasi oleh hifa internal dan eksternal. Sedang perbanyakan selama 2 bulan
menghasilkan spora 53,54 kali lipat dari jumlah mula-mula, dengan vesikel dan arbuskul
yang sangat banyak meskipun hifa eksternalnya menurun. Efektivitas infeksi CMA
tertinggi sebesar 79,11% pada perlakuan inokulum umur 1 bulan dengan dosis 40 g
sehingga perkembangan akarnya meningkat 51,98% dan pertumbuhan tanaman jagung
meningkat 91%. | en_US |