View Item 
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Lecturers
      • UMY Lecturer's Thesis
      • View Item
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Lecturers
      • UMY Lecturer's Thesis
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      PENGARUH PEMBERIAN METFORMIN DAN VALSARTAN TERHADAP HOMA-IR PADA PENDERITA SINDROM METABOLIK DENGAN NON-ALCOHOLIC FATTY LIVER DISEASE (NAFLD)

      Thumbnail
      View/Open
      Spesialis-2016-302963-complete.pdf (3.053Mb)
      Date
      2016-12-01
      Author
      KIRMAWANTO, PRASETIO
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Latar Belakang Obat golongan insulin sensitizer seperti metformin disarankan untuk diberikan pada penderita sindrom metabolik dan NAFLD karena patogenesis keduanya adalah resistensi insulin. Obat anti hipertensi golongan angiotensin II receptor blocker (ARB) juga memiliki khasiat memperbaiki resistensi insulin dengan memperbaiki regulasi Peroxisome Proliferator-Actifated Receptor Gamma (PPARɤ). Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya perbaikan resistensi insulin yang diperiksa dengan metoda HOMA-IR pada penderita sindrom metabolik dengan NAFLD setelah mendapat terapi metformin dan valsartan. Metode Penelitian ini dilakukan pada pasien di Poliklinik Endokrinologi RSUP dr. Sardjito berusia 35-65 tahun yang memenuhi kriteria diagnosis sindrom metabolik berdasar IDF 2006 dan diagnosis NAFLD berdasarkan pemeriksaan non-invasive. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode convinience sampling dengan kurun waktu 11 bulan (Mei 2012-Maret 2013) dan besar sampel yang diharapkan adalah 35. Pemeriksaan HOMA-IR dilakukan sebelum dan sesudah pemberian terapi metformin dan valsartan selama 12 minggu. Nilai cut-off HOMA-IR untuk kondisi patologis sindrom metabolik dan NAFLD adalah ≥ 2. Protokol penelitian ini telah disetujui oleh Medical and Health Research Ethics Committee (MHREC) Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Hasil Diperoleh 15 (43%) subyek penelitian, 6 (40%) laki-laki dan 9 (60%) perempuan dengan usia antara 43-63 tahun. Median HOMA-IR awal penelitian adalah 2,8 (0,6-14,5) dan pada akhir terapi adalah 3,8 (1,72-14,1). Sebelas (74%) mengalami peningkatan nilai HOMA-IR dan 4 (26%) mengalami penurunan namun tidak ada yang mencapai nilai di bawah 2. Secara umum terjadi perbaikan klinis berupa penurunan AST dan ALT namun secara statistik penurunan ini tidak signifikan. Kesimpulan Penelitian ini tidak membuktikan bahwa pemberian metformin dan valsartan pada penderita sindrom metabolik dengan NAFLD akan memperbaiki resistensi insulin yang dinilai dengan metode HOMA-IR.
      URI
      http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/7261
      Collections
      • UMY Lecturer's Thesis

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV
       

       

      Browse

      All of UMY RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV