dc.contributor.author | NUGROHO, DHANI SETYA PAMBUDI | |
dc.contributor.author | NUGROHO, ARIS WIDYO | |
dc.contributor.author | RAHMAN, BUDI NUR | |
dc.date.accessioned | 2016-12-27T02:16:55Z | |
dc.date.available | 2016-12-27T02:16:55Z | |
dc.date.issued | 2016-12 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/7522 | |
dc.description | Aluminum foam banyak diaplikasikan dalam bidang otomotif, pesawat terbang, kapal,
konstruksi dan bangunan. Karena sifatnya yang ringan, mampu menyerap energi, dan tahan
terhadap korosi. Metode melt route dengan menggunakan CaCO3 telah mendapat perhatian dari
para peneliti karena lebih efektif dan efisien. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
fraksi massa CaCO3 terhadap porositas, struktur morfologi dan kekuatan tekan aluminum foam.
Proses fabrikasi aluminum foam dimulai dengan memanaskan aluminum 6061-T651 hingga
850oC. CaCO3 dengan variasi fraksi massa 3%, 5%, 8% dan 10% di tambahkan ke aluminium cair
dan diaduk. Setelah keduanya tercampur, kemudian dituang ke dalam cetakan yang sudah berisi
NaCl sebanyak 2 gram dan diaduk dengan kecepatan pengadukan sebesar 2500-3000 rpm selama
5-10 detik. Proses foaming akan berlangsung dan didapat bulk material setelah didinginkan.
Kemudian, dilakukan proses machining untuk membentuk spesimen berukuran diameter 15mm
dan panjang 25mm. Pengujian yang dilakukan yaitu pengujian porositas dengan perhitungan,
pengujian struktur morfologi dengan microscope dan pengujian tekan dengan UTM.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa porositas yang didapat pada penambahan 3%,
5%, 8% dan 10% fraksi massa CaCO3 masing-masing adalah 31,84%, 36,66%, 38,88%, 52,22%
dan memiliki kekuatan tekan masing-masing sebesar 79,22 MPa, 16,97 MPa, 37,56 MPa dan
28,29 MPa. Penambahan CaCO3 meningkatkan jumlah pori pada aluminum foam. Dari
pengamatan struktur morfologinya bentuk pori cenderung bulat dan ukurannya tidak unifoam. | en_US |
dc.description.abstract | Aluminum foam banyak diaplikasikan dalam bidang otomotif, pesawat terbang, kapal,
konstruksi dan bangunan. Karena sifatnya yang ringan, mampu menyerap energi, dan tahan
terhadap korosi. Metode melt route dengan menggunakan CaCO3 telah mendapat perhatian dari
para peneliti karena lebih efektif dan efisien. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
fraksi massa CaCO3 terhadap porositas, struktur morfologi dan kekuatan tekan aluminum foam.
Proses fabrikasi aluminum foam dimulai dengan memanaskan aluminum 6061-T651 hingga
850oC. CaCO3 dengan variasi fraksi massa 3%, 5%, 8% dan 10% di tambahkan ke aluminium cair
dan diaduk. Setelah keduanya tercampur, kemudian dituang ke dalam cetakan yang sudah berisi
NaCl sebanyak 2 gram dan diaduk dengan kecepatan pengadukan sebesar 2500-3000 rpm selama
5-10 detik. Proses foaming akan berlangsung dan didapat bulk material setelah didinginkan.
Kemudian, dilakukan proses machining untuk membentuk spesimen berukuran diameter 15mm
dan panjang 25mm. Pengujian yang dilakukan yaitu pengujian porositas dengan perhitungan,
pengujian struktur morfologi dengan microscope dan pengujian tekan dengan UTM.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa porositas yang didapat pada penambahan 3%,
5%, 8% dan 10% fraksi massa CaCO3 masing-masing adalah 31,84%, 36,66%, 38,88%, 52,22%
dan memiliki kekuatan tekan masing-masing sebesar 79,22 MPa, 16,97 MPa, 37,56 MPa dan
28,29 MPa. Penambahan CaCO3 meningkatkan jumlah pori pada aluminum foam. Dari
pengamatan struktur morfologinya bentuk pori cenderung bulat dan ukurannya tidak unifoam. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | ALUMINUM FOAM | en_US |
dc.subject | FOAMING AGENT | en_US |
dc.subject | CACO3 | en_US |
dc.title | PENGARUH PENAMBAHAN BLOWING AGENT CaCO3 TERHADAP POROSITAS DAN KEKUATAN TEKAN ALUMINUM FOAM DENGAN CARA MELT ROUTE PROCESS | en_US |