View Item 
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Social and Political Science
      • Department of Government Science
      • View Item
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Social and Political Science
      • Department of Government Science
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      KEBIJAKAN PEMDA DALAM PENYELESAIAN KONFLIK SENGKETA LAHAN DI DESA PARANGTRITIS KECAMATAN KRETEK KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

      Thumbnail
      View/Open
      COVER (32.82Kb)
      HALAMAN JUDUL (404.0Kb)
      HALAMAN PENGESAHAN (401.7Kb)
      ABSTRACT (100.9Kb)
      BAB I (438.4Kb)
      BAB II (711.0Kb)
      BAB III (363.5Kb)
      BAB IV (249.8Kb)
      DAFTAR PUSTAKA (268.1Kb)
      Date
      2016-12-10
      Author
      IMAM, SADRUL
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Konflik pertanahan di Desa Parangtritis Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta terjadi kerena akibat perubahan status tanah seluas1.079.245 Ha dari Tanah Milik Adat yang di klaim dimiliki oleh 256 orang warga desa parangtritis namun telah dicoret pada Buku C Desa dengan tinta merah dan menjadi Tanah Istimewa. Namun pencoretan itu dianggap oleh masyarakat tidak sesuai dengan prosedur, karena tidak ada keterangan mengenai sebab-sebab yang menjadi dasar adanya pencoretan tersebut. Sehingga sampai sekarang belum ada titik temu maupun solusi, juga kebijakan yang terbaik dari pemerintah dalam menyelesaikan konflik lahan yang terjadi. Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kebijakan Pemerintah Daerah dalam menyelesaikan konflik sengketa lahan di Desa Parangtritis Kabupaten Bantul DIY dan juga faktor pendukung dan kendala Pemerintah Daerah dalam penyelesaian konflik. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Dimana hasil temuan dilapangan menunjukkan bahwa pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk pengembangan Pariwisata dengan melestarikan Cagar Budaya sebagai Fenomena Alam melalui penetapan tiga Zone yaitu Zone Inti Gumuk Pasir, Zone Terbatas Gumuk Pasir, Zone Penunjang pada Gumuk Pasir sehingga Pemerintah melakukan penataan ruang melalui penggusuran yang ada di sekitar GumukPasir. Adapun beberapa faktor yang mendukung pemerintah dalam penyelesaian konflik sengketa lahan tersebut adalah selain karena Regulasi yang memadai juga massifnya sosialisasi yang dilakukan namun masih mendapat kendala akibat adanya resistensi atau perlawanan dari masyarakat.
      URI
      http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/7640
      Collections
      • Department of Government Science

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV
       

       

      Browse

      All of UMY RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV