View Item 
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Social and Political Science
      • Department of Government Science
      • View Item
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Social and Political Science
      • Department of Government Science
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      RELASI ANTAR ETNIS TIONGHOA DAN MELAYU DALAM PEMILUKADA TAHUN 2013 (Studi Kasus: Tanjungpandan, Belitung)

      Thumbnail
      View/Open
      COVER (106.1Kb)
      HALAMAN JUDUL (106.2Kb)
      LEMBAR PENGESAHAN (389.4Kb)
      ABSTRAK (88.04Kb)
      BAB I (378.8Kb)
      BAB II (418.9Kb)
      BAB III (445.2Kb)
      BAB IV (89.65Kb)
      DAFTAR PUSTAKA (210.2Kb)
      LAMPIRAN (92.01Kb)
      Date
      2016
      Author
      ULUMI, NUR
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Melayu dan Tionghoa merupakan masyarakat dominan dengan jumlah penduduk lebih banyak dibanding dengan etnis campuran lainnya. Pemilukada tahun 2013 menghasilkan suara berbanding tipis antara dua calon terkuat dari pasangan Tionghoa dan Melayu. Perbedaan 0,2 persen menyulut permasalahan terhadap minat pilih masyarakat Belitung yang didominasi suku asli Melayu dan bagaimana relasi atau hubungan antar masyarakat Melayu dan Tionghoa dalam pemilukada tahun 2013 di Tanjungpandan, Belitung. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Kualitatif dengan objek masyarakat (Melayu dan Tionghoa), tokoh masyarakat (Melayu dan Tionghoa), parpol pengusung dari dua calon pasangan terkuat PDIP/PKB (nomor urut 01) dan Golkar/Hanura (nomor urut 05). Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara Wawancara dan Dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif, dimana data yang di peroleh diklasifikasikan, digambarkan dengan kata-kata atau kalimat menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa relasi social etnis yang ada di Belitung, di dapat melalui tahapan Pencalonan, Kampanye, dan Hasil dengan mengikuti aspek Kerjasama, Persaingan, Penghalang, dan Konflik didalamnya, memberikan hasil yang baik melalui hubungan yang masih terjaga keharmonisannya. Pemilukada sempat memberikan jarak di antara berbagai pihak. Parpol (PKB) sebagai pengusung nomor satu tidak memberikan dukungan sepenuhnya terhadap salah satu calon yang diusungnya dengan alas an keagamaan dan sedikit unsure etnis, proses pemilukada tetap berlangsung karena pertimbangan yang bijak dari PKB mengenai komitmen calonnya terhadap partai pengusungnya. Mengakhiri proses pemilukada, suasana kehidupan social kembali terwujud damai seperti sediakala dan perpecahan atau jarak diantara masyarakat maupun pihak intim yang terlibat dalam pemilukada tidak lagi diungkit untuk memperkeruh hubungan sehat antar etnis (masyarakat) yang ada di Belitung. Diharapkan adanya pemilukada menciptakan hubungan yang lebih erat dan saling toleransi diantara masyarakat juga kehidupan social harmonis sebagai penduduk dengan ragam perbedaan akan selalu terjaga pada tempatnya. Upaya pendekatan oleh pemerintah terhadap dua etnis dominan yakni Melayu dan Tionghoa harus lebih maksimal dan efektif.
      URI
      http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/7695
      Collections
      • Department of Government Science

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV
       

       

      Browse

      All of UMY RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV