dc.contributor.advisor | WAHYU WIDODO | |
dc.contributor.advisor | HARRY AGUSTRIYONO | |
dc.contributor.author | FRENDIKA, NANDA | |
dc.date.accessioned | 2017-01-10T03:10:00Z | |
dc.date.available | 2017-01-10T03:10:00Z | |
dc.date.issued | 2013-09-01 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/7983 | |
dc.description | Persimpangan menjadi bagian terpenting dari jalan perkotaan sebab sebagian besar dari efisiensi, keamanan , kecepatan, dan tingkat pelayanan jalan tergantung dari perencanaan persimpangan . Setiap persimpangan mencakup pergerakan lalu lintas menerus dan lalu lintas yang saling memotong pada satu atau lebih dari ruas persimpangan. Inilah alasan utama terjadinya konflik dan dibutuhkannya pengendalian pergerakan lalu lintas pada simpang. Permasalahan simpang tak bersinyal umumnya diakibatkan oleh pertumbuhan wilayah dan penduduk yang ada di jalan minor. Semakin berkurangnya luas lahan di perkotaan mengakibatkan pembangunan pemukiman dan perkantoran mulai tumbuh di wilayah jalan yang awalnya dianggap sebagai jalan minor, sehingga jalan minor tersebut secara perlahan berubah fungsi menjadi akses utama lalu lintas dari bangkitan perjalanannya. Jika keadaan tersebut terus berlanjut maka akan menyebabkan berkurangnya kapasitas dari simpang tersebut dan juga mengakibatkan tingginya nilai dari derajat kejenuhan , tundaan, dan peluang antrian. | en_US |
dc.description.abstract | Persimpangan menjadi bagian terpenting dari jalan perkotaan sebab sebagian besar dari efisiensi, keamanan , kecepatan, dan tingkat pelayanan jalan tergantung dari perencanaan persimpangan . Setiap persimpangan mencakup pergerakan lalu lintas menerus dan lalu lintas yang saling memotong pada satu atau lebih dari ruas persimpangan. Inilah alasan utama terjadinya konflik dan dibutuhkannya pengendalian pergerakan lalu lintas pada simpang. Permasalahan simpang tak bersinyal umumnya diakibatkan oleh pertumbuhan wilayah dan penduduk yang ada di jalan minor. Semakin berkurangnya luas lahan di perkotaan mengakibatkan pembangunan pemukiman dan perkantoran mulai tumbuh di wilayah jalan yang awalnya dianggap sebagai jalan minor, sehingga jalan minor tersebut secara perlahan berubah fungsi menjadi akses utama lalu lintas dari bangkitan perjalanannya. Jika keadaan tersebut terus berlanjut maka akan menyebabkan berkurangnya kapasitas dari simpang tersebut dan juga mengakibatkan tingginya nilai dari derajat kejenuhan , tundaan, dan peluang antrian. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | FT UMY | en_US |
dc.subject | SIMPANG TAK BERSINYAL | en_US |
dc.subject | SIMPANG 3 KUSUMANEGARA YOGYAKARTA | en_US |
dc.title | ANALISIS PADA SIMPANG TAK BERSINYAL DI SIMPANG 3 KUSUMANEGARA YOGYAKARTA | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |