PENGARUH PELATIHAN SBAR DENGAN METODE ROLE-PLAY TERHADAP SKILL KOMUNIKASI HANDOVER MAHASISWA KEBIDANAN DI BANGSAL NIFAS RS AISYIYAH MUNTILAN
Abstract
Komunikasi efektif merupakan salah satu komponen dalam standar patien safety, dimana salah satunya diterapkan dalam kegiatan handover. Komonikasi dikatakan efektif jika informasi yang diberikan jelas dan akurat. Kompetensi ini harus dimiliki oleh seluruh petugas kesehatan yang terlibat dalam kegiatan perawatan pasien termasuk mahasiswa kebidanan yang sedang melaksanakan Praktik Klinik Kebidanan. Skill komunikasi efektif ini berisi informasi yang menggambarkan kondisi pasien, latar belakang perawatan, yang kemudian dianalisa untuk menentukan tindakan yang tepat pada pasien tersebut. Maka diperlukan standar komunikasi efektif, sehingga pelaksanaannya dapat terstandar dan terukur, salah satunya menggunakan SBAR (Situation Background Assessment Recommendation).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh role play terhadap skill komunikasi efektif pada mahasiswa kebidanan saat melakukan handover di bangsal nifas RS ‘Aisyiyah Muntilan. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian quasi experiment dengan one-group pre-post test design. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa kebidanan tahun ke 2 dan ke 3 yang sedang melaksanakan praktik klinik kebidanan sebanyak 29 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, dan dianalisa menggunakan uji Wilcoxon Match Pairs Test.
Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil pada pre test didapatkan skill komunikasi efektif responden hanya 3,45% termasuk dalam kategori baik, dan mengalami peningkatan yang setelah mendapatkan role play komunikasi efektif metode SBAR menjadi 62,1% dan menjadi 100% setelah melakukan simulasi dengan menggunakan kasusu nyata. Role play komunikasi efektif menggunakan metode SBAR datap meningkatkan skill komunikasi secara signifikan dimana P=0.000 (P<0,05).
Kesimpulan pada penelitian ini adalah role play komunikasi efektif menggunakan metode SBAR dapat meningkatkan skill komunikasi efektif pada saat melakukan handover dan akan memberikan hasil yang lebih baik jika dilakukan dengan menggunakan kasus nyata. Sehingga penggunaan metode komunikasi SBAR dapat dijadikan salah satu standar komunikasi efektif yang dapat diterapkan pada saat melakukan handover.