SHÂLÎH DAN MUSHLIH: “DUA KARAKTER PEMIMPIN IDEAL”
Abstract
BANYAK orang yang menyatakan, bahwa saat ini diperlukan para pemimpin yang saleh. Tetapi, setelah dicermati, tidak sedikit pemimpin yang saleh ternyata gagal menunaikan amanah kepemimpinanya. Sehingga mereka yang semula yakin bahwa pribadi yang saleh akan berhasil menunaikan amanah kepemimpinannya, mengubah cara pendapatnya. Mereka menyatakan bahwa yang diperlukan oleh seorang pemimpin itu tidak hanya kesalehan pribadi, tetapi -- paling tidak -- ada dua predikat utama yang harus selalu melekat pada setiap pribadi pemimpin, yaitu Shâlih (pribadi yang memiliki kesalehan individual) dan -- sekaligus -- Mushlih (pribadi yang memiliki kesalehan sosial), meskipun kedua istilah ini -- oleh orang awam -- sering dianggap memiliki makna yang sama. Kesalehan pribadi tecermin dari cara berpikir, berkata, dan bertindak dalam kehidupan kesehariannya. Sedangkan kesalehan sosial tecermin dalam cara bersikap dan memberikan solusi pada berbagai persoalan yang terjadi pada masyarakat. Seperti: persoalan kemiskinan, pengangguran, kebodohan, musibah, perpecahan dan pertentangan antarkelompok yang sekarang semakin sering terjadi antarberbagai komponen bangsa