dc.description.abstract | Latar Belakang Masalah. Pasien diabetes melitus jarang mendapatkan edukasi kesehatan mengenai perawatan kaki dari layanan kesehatannya, sehingga mempunyai persepsi bahwa perawatan kaki tidak dibutuhkan oleh pasien diabetes melitus. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan persepsi perawatan kaki pasien diabetes melitus tipe 2 di Klinik Pratama 24 jam Firdaus UMY. Metode Penelitian. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan desain action research, yang terdiri dari 3 siklus. Subyek penelitian ini adalah pasien penderita diabetes melitus tipe 2 Klinik Pratama 24 jam Firdaus UMY sebanyak 6 orang. Hasil Penelitian. Sebelum mendapat intervensi, pasien diabetes melitus mempunyai persepsi bahwa perawatan kaki tidak dibutuhkan oleh pasien diabetes melitus dan belum melakukan perawatan kaki secara khusus, akibat kurang informasi tentang perawatan kaki. Perawatan kaki yang dilakukan selama ini sama seperti perawatan kaki orang sehat. Setelah mendapatkan edukasi dan menjalankan perawatan kaki pada siklus I, pasien diabetes melitus berpersepsi bahwa perawatan kaki itu penting. Pasien diabetes melitus merasakan gangguan di kaki seperti kesemutan, pegal dan nyeri di kaki berkurang setelah menjalani senam kaki pada siklus II. Hingga evaluasi siklus III pasien diabetes melitus masih menjalankan perawatan kaki. Perawatan kaki telah menjadi rutinitas setiap hari karena telah merasakan manfaatnya. Kesimpulan. Berdasarkan analisis terhadap hasil Focus Group Discussion (FGD) dan wawancara pada penderita diabetes melitus tipe 2 didapatkan hasil bahwa Pelatihan perawatan kaki bagi penderita diabetes melitus tipe 2 dapat meningkatkan persepsi mengenai pentingnya perawatan kaki dan bermanfaat sehingga mereka tetap patuh mengerjakan perawatan kakinya. | en_US |