Show simple item record

dc.contributor.advisorMANDIYO PRIYO
dc.contributor.advisorYOGA APRIYANTO HARSONO
dc.contributor.authorLESTARI, DIELLA
dc.date.accessioned2017-01-19T06:42:50Z
dc.date.available2017-01-19T06:42:50Z
dc.date.issued2016-12-31
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/8629
dc.descriptionDalam pelaksannan proyek konstruksi ada tiga faktor yang mempengaruhi terhadap keberhasilan dan kegagalan pada suatu proyek yaitu waktu, biaya dan mutu. Tolak ukur keberhasilan proyek biasanya dilihat dari waktu penyelesaian yang singkat dengan biaya yang minimal tanpa meninggalkan mutu hasil pekerjaan. Pengelolaan proyek secara sistematis diperlukan untuk memastikan waktu pelaksanaan proyek sesuai dengan kontrak atau bahkan lebih cepat sehingga biaya yang dikeluarkan bisa memberikan keuntungan. Dan juga menghindarkan dari adanya denda akibat keterlambatan penyelesaian proyek. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung perubahan biaya dan waktu pelaksanaan proyek dengan variasi penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja, serta membandingkan hasil antara biaya denda dengan perubahan biaya sesudah penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari kontraktor pelaksana. Analisis data menggunakan program Microsoft Project 2010 dan metode time cost trade off. Hasil dari program Microsoft Project 2010 adalah lintasan kritis dan kenaikan biaya akibat dari penambahan jam kerja (lembur) sedangkan hasil dari metode time cost trade off adalah percepatan durasi dan kenaikan biaya akibat percepatan durasi dalam setiap kegiatan yang dipercepat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1)Waktu dan Biaya total proyek pada kondisi normal sebesar 147 hari dengan biaya Rp 21.496.318.956,00, dengan penambahan 1 jam kerja lembur didapaktan durasi crashing 134 hari dan dengan biaya sebesar Rp21,941,655,052.24, pada penambahan 2 jam kerja lembur didapatkan durasi crashing 133 hari dan biaya sebesar Rp 23.051781.450,18 dan pada penambahan 3 jam kerja lembur didapatkan durasi crashing 131 hardengan biaya Rp 24.291.070.428,07 (2) Waktu dan Biaya total proyek pada kondisi normal sebesar 147 hari dengan biaya Rp 21.496.318.956,00, pada penambahan tenaga kerja 1 didapaktan durasi crashing 134 hari dan dengan biaya sebesar Rp 21.367.089.134,05, pada penambahan Tenaga kerja 2 didapatkan durasi crashing 133 hari dan biaya sebesar Rp 21.352.410.790,05 dan untuk penambahan 3 jam kerja lembur didapatkan durasi crashing 131 hari dengan biaya Rp 21.333.826.801,63. (3) penambahan biaya akibat penambahan 1 Jam lembur lebih murah sampai pada durasi crashing pada durasi ke 147 namun untuk durasi selanjutnya penambahan tenaga kerja 1 lebih murah sampai durasi crashing pada durasi ke 134. Untuk selanjutnya pada penambahan 2 jam lembur biaya yang di keluarkan lebih murah hanya sampai durasi ke 133 dibandingkan dengan penambahan tenaga kerja 2 dan selanjutnya lebih murah pada penambahan tenaga kerja 2. Dan penambahan 3 jam lembur juga mengalami hal yang sama dengan penambahan jam lembur 2 jam yaitu hanya lebih murah pada durasi ke 131, dan selanjutnya lebih murah pada tenaga kerja 3. (4)Biaya mempercepat durasi proyek pada penambahan jam lembur atau penambahan tenaga kerja lebih mahal dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarakan apabila proyek mengalami keterlambatan dan dikenakan denda.en_US
dc.description.abstractDalam pelaksannan proyek konstruksi ada tiga faktor yang mempengaruhi terhadap keberhasilan dan kegagalan pada suatu proyek yaitu waktu, biaya dan mutu. Tolak ukur keberhasilan proyek biasanya dilihat dari waktu penyelesaian yang singkat dengan biaya yang minimal tanpa meninggalkan mutu hasil pekerjaan. Pengelolaan proyek secara sistematis diperlukan untuk memastikan waktu pelaksanaan proyek sesuai dengan kontrak atau bahkan lebih cepat sehingga biaya yang dikeluarkan bisa memberikan keuntungan. Dan juga menghindarkan dari adanya denda akibat keterlambatan penyelesaian proyek. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung perubahan biaya dan waktu pelaksanaan proyek dengan variasi penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja, serta membandingkan hasil antara biaya denda dengan perubahan biaya sesudah penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari kontraktor pelaksana. Analisis data menggunakan program Microsoft Project 2010 dan metode time cost trade off. Hasil dari program Microsoft Project 2010 adalah lintasan kritis dan kenaikan biaya akibat dari penambahan jam kerja (lembur) sedangkan hasil dari metode time cost trade off adalah percepatan durasi dan kenaikan biaya akibat percepatan durasi dalam setiap kegiatan yang dipercepat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1)Waktu dan Biaya total proyek pada kondisi normal sebesar 147 hari dengan biaya Rp 21.496.318.956,00, dengan penambahan 1 jam kerja lembur didapaktan durasi crashing 134 hari dan dengan biaya sebesar Rp21,941,655,052.24, pada penambahan 2 jam kerja lembur didapatkan durasi crashing 133 hari dan biaya sebesar Rp 23.051781.450,18 dan pada penambahan 3 jam kerja lembur didapatkan durasi crashing 131 hardengan biaya Rp 24.291.070.428,07 (2) Waktu dan Biaya total proyek pada kondisi normal sebesar 147 hari dengan biaya Rp 21.496.318.956,00, pada penambahan tenaga kerja 1 didapaktan durasi crashing 134 hari dan dengan biaya sebesar Rp 21.367.089.134,05, pada penambahan Tenaga kerja 2 didapatkan durasi crashing 133 hari dan biaya sebesar Rp 21.352.410.790,05 dan untuk penambahan 3 jam kerja lembur didapatkan durasi crashing 131 hari dengan biaya Rp 21.333.826.801,63. (3) penambahan biaya akibat penambahan 1 Jam lembur lebih murah sampai pada durasi crashing pada durasi ke 147 namun untuk durasi selanjutnya penambahan tenaga kerja 1 lebih murah sampai durasi crashing pada durasi ke 134. Untuk selanjutnya pada penambahan 2 jam lembur biaya yang di keluarkan lebih murah hanya sampai durasi ke 133 dibandingkan dengan penambahan tenaga kerja 2 dan selanjutnya lebih murah pada penambahan tenaga kerja 2. Dan penambahan 3 jam lembur juga mengalami hal yang sama dengan penambahan jam lembur 2 jam yaitu hanya lebih murah pada durasi ke 131, dan selanjutnya lebih murah pada tenaga kerja 3. (4)Biaya mempercepat durasi proyek pada penambahan jam lembur atau penambahan tenaga kerja lebih mahal dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarakan apabila proyek mengalami keterlambatan dan dikenakan denda.en_US
dc.publisherFT UMYen_US
dc.subjectMicrosoft Project, Sumber Daya (Resources), Waktu dan Biayaen_US
dc.titleANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (Studi Kasus : Pekerjaan Peningkatan Ruas Jalan Siluk-Kretek Sta 0+000 sampai STA 6+773,3 Kab.Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta )en_US
dc.typeThesis SKR 439en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record