dc.contributor.author | PUSPITASARI, AMI | |
dc.date.accessioned | 2017-01-21T02:38:32Z | |
dc.date.available | 2017-01-21T02:38:32Z | |
dc.date.issued | 2016 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/8685 | |
dc.description | Latar belakang: Olahraga merupakan salah satu cara untuk mencapai kesehatan dan kebugaran jasmani. Olahraga berdasarkan metabolisme otot terdiri dari olahraga aerob, seperti senam aerobik dan olahraga anaerob, seperti bodybuilding. Pola hidup bugar dengan menjalani program bodybuilding atau senam aerobik akan mengakibatkan perubahan kadar substansi dalam tubuh. Perubahan substansi tersebut dapat menandakan adanya perubahan metabolisme tubuh terutama fungsi organ metabolisme, seperti hati dan ginjal. Menurut teori, protein berfungsi sebagai pembentuk otot sehingga dijadikan pedoman bagi atlet bodybuilding. Ureum merupakan produk akhir dari metabolisme protein dan harus dikeluarkan dari tubuh. Penelitian ini diperlukan untuk mengetahui kadar ureum penggiat bodybuilding dan penggiat senam aerobik.
Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan kadar ureum pada penggiat bodybuilding dengan penggiat senam aerobik.
Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan pengambilan sampel darah pada penggiat bodybuilding di Adonis Fitness dan penggiat senam aerobik di Sanggar Senam Aerobik Adinda pada bulan Agustus 2016 di kota Yogyakarta. Semua sampel darah diperiksa kadar ureum di Balai Laboratorium Yogyakarta. Besar sampel total yang digunakan adalah sebanyak 40 sampel yang terdiri dari 20 sampel penggiat bodybuilding dan 20 sampel penggiat senam aerobik. Data selanjutnya dianalisis dengan Mann Whitney test.
Hasil Penelitian: Nilai rata-rata kadar ureum pada penggiat bodybuilding, yaitu 27,63 mg/dl dan nilai rata-rata kadar ureum pada penggiat senam aerobik, yaitu 22,49 mg/dl sehingga didapatkan nilai rata-rata kadar ureum pada penggiat bodybuilding lebih tinggi daripada penggiat senam aerobik. Tidak ada perbedaan bermakna kadar ureum antara penggiat bodybuilding dengan penggiat senam aerobik. Hal ini dapat dilihat dari hasil p > 0,05 ( p = 0,051) dengan menggunakan Mann Whitney test.
Kesimpulan: Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kadar ureum antara penggiat bodybuilding dengan penggiat senam aerobik. | en_US |
dc.description.abstract | Latar belakang: Olahraga merupakan salah satu cara untuk mencapai kesehatan dan kebugaran jasmani. Olahraga berdasarkan metabolisme otot terdiri dari olahraga aerob, seperti senam aerobik dan olahraga anaerob, seperti bodybuilding. Pola hidup bugar dengan menjalani program bodybuilding atau senam aerobik akan mengakibatkan perubahan kadar substansi dalam tubuh. Perubahan substansi tersebut dapat menandakan adanya perubahan metabolisme tubuh terutama fungsi organ metabolisme, seperti hati dan ginjal. Menurut teori, protein berfungsi sebagai pembentuk otot sehingga dijadikan pedoman bagi atlet bodybuilding. Ureum merupakan produk akhir dari metabolisme protein dan harus dikeluarkan dari tubuh. Penelitian ini diperlukan untuk mengetahui kadar ureum penggiat bodybuilding dan penggiat senam aerobik.
Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan kadar ureum pada penggiat bodybuilding dengan penggiat senam aerobik.
Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan pengambilan sampel darah pada penggiat bodybuilding di Adonis Fitness dan penggiat senam aerobik di Sanggar Senam Aerobik Adinda pada bulan Agustus 2016 di kota Yogyakarta. Semua sampel darah diperiksa kadar ureum di Balai Laboratorium Yogyakarta. Besar sampel total yang digunakan adalah sebanyak 40 sampel yang terdiri dari 20 sampel penggiat bodybuilding dan 20 sampel penggiat senam aerobik. Data selanjutnya dianalisis dengan Mann Whitney test.
Hasil Penelitian: Nilai rata-rata kadar ureum pada penggiat bodybuilding, yaitu 27,63 mg/dl dan nilai rata-rata kadar ureum pada penggiat senam aerobik, yaitu 22,49 mg/dl sehingga didapatkan nilai rata-rata kadar ureum pada penggiat bodybuilding lebih tinggi daripada penggiat senam aerobik. Tidak ada perbedaan bermakna kadar ureum antara penggiat bodybuilding dengan penggiat senam aerobik. Hal ini dapat dilihat dari hasil p > 0,05 ( p = 0,051) dengan menggunakan Mann Whitney test.
Kesimpulan: Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kadar ureum antara penggiat bodybuilding dengan penggiat senam aerobik. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | FKIK UMY | en_US |
dc.subject | KADAR UREUM | en_US |
dc.subject | PENGGIAT BODYBUILDING | en_US |
dc.subject | PENGGIAT SENAM AEROBIK | en_US |
dc.title | PERBEDAAN KADAR UREUM ANTARA PENGGIAT BODYBUILDING DENGAN PENGGIAT SENAM AEROBIK | en_US |
dc.type | Other | en_US |