dc.contributor.author | BRAMANTYO, HANGGA AGUNG | |
dc.date.accessioned | 2017-01-30T03:52:11Z | |
dc.date.available | 2017-01-30T03:52:11Z | |
dc.date.issued | 2016 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/8916 | |
dc.description | Partisipasi politik merupakan aspek penting dalam sebuah tatanan negara demokrasi. Adanya kebebasan rakyat dalam menjalankan partisipasi politik menjadi ukuran untuk melihat eksistensi demokrasi dalam suatu negara. Partisipasi politik penting untuk diteliti mengingat keberhasilan dari sebuah pemilu dapat dilihat dari tingkat partisipasi masyarakat. Disisi lain isu disabilitas masih menjadi perhatian khusus yang mengemuka seiring dengan perwujudan masyarakat inklusif di Yogyakarta. Kabupaten Sleman merupakan daerah dengan populasi penyandang tertinggi di wilayah Yogyakarta. Penelitian ini berfokus untuk menilik sejauh mana partisipasi politik penyandang disabilitas dalam Pemilukada Sleman 2015 dengan lokasi PPDI Sleman dan KPU Sleman. Metode penelitian menggunakanpendekatan secara kuantitatif dan kualitatif(mixed-method) terhadap total 98 responden dari 1480 penyandang disabilitas Sleman yang ditentukan melalui purposive sampling. Analisa data dilakukan menggunakan analisa tabel tunggal dan tabulasi silang melalui program SPSS.
Penelitian ini berfokus unuk membuat suatu deskripsi yang sistematis, faktual dan akurat terhadap gambaran keseluruhan partisipasi politik pada Pemilukada Sleman 2015. Huntington menjabarkan fase partisipasi politik dalam pemilu dalam fase pre-election, election and post-election. Hasil tingkat partisipasi menunjukkan angka rendah yang berimbas pada pola partisipasi yang buruk dilakukan oleh penyandang disabilitas. Tercatat 32% responden tidak memberikan hak suara pada gelaran Pemilukada tersebut. Beberapa temuan menunjukkan Pemilukada Sleman 2015 belum aksesibel dan masih jauh dari kebutuhan penyandang disabilitas.Regulasi, prosedur, maupun fasilitas yang ada belum berpihak pada keberadaan penyandang disabilitas.
Sejumlah upaya maupun inovasi dilakukan KPU Sleman diantaranya tertuang melalui sarana sosialisasi dan kebutuhan lain yang akomodatif dan berperspektif disabilitas namun masih belum mampu dirasakan masing-masing individu penyandang disabilitas. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan ditemukan beberapa faktor signifikan mempengaruhi partisipasi poltik rendah dalam Pemilukada Sleman 2015 diantaranya adalah informasi, aksesibilitas dan lingkungan. | en_US |
dc.description.abstract | Partisipasi politik merupakan aspek penting dalam sebuah tatanan negara demokrasi. Adanya kebebasan rakyat dalam menjalankan partisipasi politik menjadi ukuran untuk melihat eksistensi demokrasi dalam suatu negara. Partisipasi politik penting untuk diteliti mengingat keberhasilan dari sebuah pemilu dapat dilihat dari tingkat partisipasi masyarakat. Disisi lain isu disabilitas masih menjadi perhatian khusus yang mengemuka seiring dengan perwujudan masyarakat inklusif di Yogyakarta. Kabupaten Sleman merupakan daerah dengan populasi penyandang tertinggi di wilayah Yogyakarta. Penelitian ini berfokus untuk menilik sejauh mana partisipasi politik penyandang disabilitas dalam Pemilukada Sleman 2015 dengan lokasi PPDI Sleman dan KPU Sleman. Metode penelitian menggunakanpendekatan secara kuantitatif dan kualitatif(mixed-method) terhadap total 98 responden dari 1480 penyandang disabilitas Sleman yang ditentukan melalui purposive sampling. Analisa data dilakukan menggunakan analisa tabel tunggal dan tabulasi silang melalui program SPSS.
Penelitian ini berfokus unuk membuat suatu deskripsi yang sistematis, faktual dan akurat terhadap gambaran keseluruhan partisipasi politik pada Pemilukada Sleman 2015. Huntington menjabarkan fase partisipasi politik dalam pemilu dalam fase pre-election, election and post-election. Hasil tingkat partisipasi menunjukkan angka rendah yang berimbas pada pola partisipasi yang buruk dilakukan oleh penyandang disabilitas. Tercatat 32% responden tidak memberikan hak suara pada gelaran Pemilukada tersebut. Beberapa temuan menunjukkan Pemilukada Sleman 2015 belum aksesibel dan masih jauh dari kebutuhan penyandang disabilitas.Regulasi, prosedur, maupun fasilitas yang ada belum berpihak pada keberadaan penyandang disabilitas.
Sejumlah upaya maupun inovasi dilakukan KPU Sleman diantaranya tertuang melalui sarana sosialisasi dan kebutuhan lain yang akomodatif dan berperspektif disabilitas namun masih belum mampu dirasakan masing-masing individu penyandang disabilitas. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan ditemukan beberapa faktor signifikan mempengaruhi partisipasi poltik rendah dalam Pemilukada Sleman 2015 diantaranya adalah informasi, aksesibilitas dan lingkungan. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | FISIPOL UMY | en_US |
dc.subject | PARTISIPASI POLITIK | en_US |
dc.subject | DISABILITAS | en_US |
dc.subject | PEMILUKADA | en_US |
dc.title | PARTISIPASI POLITIK PENYANDANG DISABILITAS DALAM PEMILUKADA KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2015 | en_US |
dc.type | Other | en_US |