dc.description.abstract | Latar Belakang: Dalam mewujudkan hak kesehatan setiap individu, pelayanan kesehatan dituntut untuk mengalokasikan sumber daya dan organisasi yang efisien. Clinical pathway (CP) adalah salah satu alat yang diharapkan meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan kesehatan. Insidensi appendicitis di indonesia menempati urutan tertinggi di antara kasus kegawat daruratan abdomen. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi implementasi CP appendicitis akut pada unit rawat inap bagian bedah di RSUD Panembahan Senopati Bantul.
Metode: Penelitian mix method dengan desain studi kasus. Sampel kuantitatif adalah rekam medis appendicitis akut secara total sampling (Januari-Maret 2016, n=16). Sampel kualitatif adalah dokter, perawat, dan orang-orang yang terlibat implementasi CP appendicitis akut dengan teknik purposive sampling (n=6).
Hasil dan Pembahasan: Capaian tingkat kepatuhan kelengkapan formulir CP sebesar 25% dan isi CP sebesar 0. ICPAT dimensi 1 (apakah benar CP) konten dan mutu moderate. Dimensi 2 (dokumentasi) dan 5 (pemeliharaan) konten dan mutu kurang. Dimensi 3 (pengembangan)konten moderate, mutu kurang. Dimensi 4 (implementasi) konten moderate, mutu baik. Dimensi 6 (peran organisasi) konten baik, mutu moderate. Kendala terbanyak yang didapatkan karena keterbatasan waktu dan sering lupa.
Kesimpulan dan Saran: Tingkat kepatuhan implementasi CP appendicitis akut masih kurang. Perlu dilakukan evaluasi rutin, sosialisasi dan peningkatan peran case manager di bangsal terkait penggunan CP. | en_US |