dc.description.abstract | Seorang pemimpin yang ‘tak cukup memiliki jiwa kepemimpinan’, akan sulit menerima kritik dari rakyatnya, dan bahkan ‘bisa jadi’ menganggap para kritikusnya sebagai ‘ancaman’ bagi dirinya. Akibatnya, dia akan bersikap sû-u zhan (berprasangka negatif) kepada rakyatnya yang kritis, dan lebih senang kepada para ‘pengikut setianya’, yang boleh jadi ‘mereka’ adalah para ‘penjilat’-nya
Oleh karena itu, betapa pentingnya panduan moral kepemimpinan Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam -- seharusnya -- dimiliki oleh para pemimpin kita, termasuk -- di dalamnya -- di lingkungan “persyarikatan kita “Muhammadiyah”, agar kita bisa memberi manfaat yang optimal kepada umat yang kita pimpin.
Nah, ketika Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam telah mampu membuktikan keberhasilannya dalam memimpin dengan panduan al-Quran, kini saatnya kita berittiba’ kepada beliau, memimpin dengan semangat al-Quran, di mana pun, kapan pun dan dalam ranah kepemimpinan apa pun. | en_US |